Atasi Penularan Covid-19, TNI Pantau Kepulangan Pekerja Migran Indonesia

Kasus Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat disebabkan munculnya varian baru Omicron yang penularannya terbilang cepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2022, 14:53 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 13:00 WIB
FOTO: Pekerja Migran Indonesia Jalani Karantina di Rusun Nagrak Cilincing
Pakaian milik WNI atau pekerja migran Indonesia terlihat memenuhi balkon di salah satu tower Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Rusun Nagrak kembali difungsikan menyusul lockdown RSDC Wisma Atlet Kemayoran pascatemuan varian Omicron. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jatim - Pekerja Migran Indonesia serentak tiba di Indonesia, untuk itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan kepulangan mereka terpantau melalui jalur udara, darat dan laut.

Pemerintah telah menyiapkan tempat-tempat karantina dari jalur-jalur kepulangan pekerja migran tersebut demi mencegah penularan virus corona (Covid-19), khususnya mengantisipasi kemunculan varian baru Omicron.

"Terdapat dua tempat karantina jika dipantau dari jalur udara, yaitu Jakarta dan Surabaya," katanya, Kamis (3/2/2022) dilansir dari Antara.

Andika turut mengapresiasi tempat-tempat karantina bagi kepulangan pekerja migran yang telah disiapkan di wilayah Kota Surabaya yang menurutnya cukup representatif.

Pada kesempatan itu, ia juga mengunjungi tempat karantina bagi pekerja migran di Asrama Haji Sukolilo dan Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

Kemudian, ia memastikan tempat-tempat karantina bagi pekerja migran yang pulang melalui jalur darat dan laut juga telah disiagakan di sejumlah daerah atau kota wilayah perbatasan dan pelabuhan.

"Untuk jalur laut, kami juga sudah mempersiapkannya, seperti di Batam, di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara," ujarnya.

Pemerintah, lanjut Andika, saat ini sedang berupaya mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Kemudian, Andika mengatakan saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat disebabkan munculnya varian baru Omicron yang penularannya terbilang cepat.

"Salah satu ciri-cirinya Omicron, selain penularannya cepat, juga menjangkiti orang dengan tanpa gejala,” jelasnya.

Panglima Jenderal Andika meyakini salah satu antisipasi dalam rangka menekan penularannya adalah dengan menyiapkan tempat-tempat karantina untuk memperketat kepulangan PMI dari jalur darat, laut dan udara.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya