Mahasiswa Universitas Jember Rebut Medali Emas Ajang Karya Tulis Ilmiah Internasional

Mereka bersaing melawan 447 tim yang berasal dari 20 negara berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 17:00 WIB
Fakultas Pertanian Universitas Jember Berhasil Meraih Gold Medal Dalam Ajang Karya Tulis Ilmiah Bidang Lingkungan Asean (Istimewa)
Fakultas Pertanian Universitas Jember Berhasil Meraih Gold Medal Dalam Ajang Karya Tulis Ilmiah Bidang Lingkungan Asean (Istimewa)

Liputan6.com, Jember - Lima mahasiswa dan mahaiswi Fakulta Portanian Universitas Jember berhasil menyabet medali emas dalam ajang lomba karya tulis ilmiah bidang lingkungan Asean Innovative Science Enviromental and Enterpreneur Fair (AISEEF) 2022.

Mereka adalah Danil Eka Fahrudin, Nur Laila Magvira, Ahmad Burhanudin, Reza Maulana, dan Safira Ummah. Karya tulis ilmiah yang membawa mereka meraih medali emas berjudul 'Textile Wastewater Bioremediation Using Bacterial Enzyme for Free Pollutant Industrial Environment'.

Karya tulis ilmiah dari Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember itu berhasil mengalahkan sedikitnya 447 tim yang berasal dari 20 negara berbeda pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bersama Universitas Diponegoro pada 2-4 Februari 2022 lalu.

Danil Eka Fahrudin mengatakan bahwa karya tulis ilmiahnya diangkat dari keprihatinan pengelolaan limbah cair yang dihasilkan oleh industri tekstil. Apalagi jika limbah cair itu tak dikelola dengan baik maka dapat merusak lingkungan tanah dan air. 

"Karena limbah bersifat racun. Ketika dilepas secara sembarangan ke lingkungan atau ke tanah akan merusak fisik tanah karena bakteri-bakteri baik penyusun tanah akan mati. Begitu pula jika dilepas ke air, misalnya sungai lebih berbahaya lagi," kata Danil Kamis (17/2/2022).

Dia menambahkan bahwa limbah cair dari industri tekstil tidak bisa terurai dengan sendirinya. Jika dibuang sembarangan dampaknya akan meninggalkan endapan atau residu yang akan terus meracuni tanah dan air karena tidak bisa terurai.

"Oleh karena itu kami melakukan penelitian bagaimana supaya limbah cair ini bisa terurai dengan sendirinya. Sampel limbah cair dari industri tekstil kami tambahkan bakteri Pseudomonas aeruginosa sebagai pengurai," jelas Danil.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya