Fenomena Crazy Rich Gemar Pamer Harta, di Zaman Rasulullah SAW Suku Quraisy Bahkan Pamer Kuburan

Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga sempat mengutarakan pandangannya tentang pamer harta atau kekayaan

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 01:00 WIB
Ilustrasi Orang Kaya
Ilustrasi Orang Kaya

Liputan6.com, Surabaya - Sebagaimana diberitakan, Crazy Rich Medan, Indra Kenz resmi jadi tersangka dalam kasus Binomo pada Kamis (24/2/2022). Indra diduga melanggar pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) serta menyebarkan berita bohong.

Sebelum kasus menjerat dirinya, ia dikenal sebagai crazy rich gemar melakukan flexing atau pamer kekayaan seperti flexing mobil baru, rumah baru, hingga tumpukan uang.

Bukan hanya Indra Kenz saja, rupanya sejumlah selebritas papan atas juga kerap melakukan hal yang sama, yakni pamer kemewahan dunia. Sebut saja, Doni Salmanan, yang belakangan juga terjerat kasus serupa.

Pamer kekayaan seolah menjadi lazim di dunia yang serba digital ini. Namun ternyata, pamer kekayaan alias ujub sudah terjadi sejak masa lalu.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga sempat mengutarakan pandangannya tentang pamer harta atau kekayaan. Sebagaimana dikutip dari kanal You Tube Embun Pagi, Ustaz Adi Hidayat menceritakan bahwa hal ini pernah terjadi di kalangan suku Quraisy.

“Pernah tahukah anda bahwa di kalangan Suku Quraisy, ada dua disrtik utama yang selalu saja bersaing dalam kemewahan. Meraka adalah Bani Abdu Manaf dan Bani Sahm," ucap dia.

Kedua suku ini, kerap pamer kunggulan kekayaan dan keunggulan sukunya masing-masing.

"Pernah tahukah Anda jika Bani Abdu Manaf sering pamer tentang kehebatan distriknya, tentang kemuliaan distriknya, tentang kekayaan yang mereka miliki. Lantas kemudian Bani Sahm pun tidak ingin kalah dengan semua apa yang telah dipamerkan itu," UAH menceritakan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Menghitung Jumlah Kuburan

Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (Instagram: @ustadzadihidayat)

Puncaknya, menurut UAH, merasa belum puas memamerkan kemewahan dunia, keduanya sampai-sampai menghitung jumlah orang mati di lokasi kuburan masing-masing dengan tujuan hanya sekedar ingin menunjukkan keunggulannya.

“Pernah tahukah anda ketika kemewahan dunia yang mereka tampilkan serasa tidak cukup untuk dipersaingkan, lantas Bani Abdu Manaf kemudian datang ke kuburan dan menghitung seluruh anggota dari distrik mereka yang telah wafat dan mengatakan, tuh di alam kuburpun mayat kami masih lebih banyak dibandingkan suku lain”, cerita UAH.

Rupanya, dipameri kuburan Bani Abdul Manaf ini , Bani Sahm tak mau kalah. Mereka lantas juga menghitung jumlah kuburan sukunya.

“Lantas Bani Sahm pun kemudian datang ke kubur mereka dan menghitung kemudian anggota dari distrik mereka yang telah wafat dan mengatakan: tuh, pernahkah kalian lihat bahwa anggota kami, masyarakat distrik kami yang telah dikuburpun lebih banyak dibandingkan bani Abdu Manaf," imbuh UAH.

Penyebab Turunnya Surat At Takatsur

Ilustrasi orang terkaya di Indonesia/Unsplash  Mufid Majnun
Ilustrasi orang terkaya di Indonesia/Unsplash Mufid Majnun

Ustadz Adi Hidayat lantas menceritaan bahwa menurut Imam Muqatil dan Imam Al Kalbi kejadian ini menghadirkan respons cepat Allah SWT dengan menurunkan firmannya.

Sebuah surah yang diberi nama dengan nama persaingan kemewahan dengan memperbanyak harta benda di antara dua distrik ini, yakni Surah At Takatsur.

Ayat pertama Surat At Takatsur menurut UAH menjelaskan tentang perbuatan sering pamer kemewahan itu. Memperbanyak harta akan melalaikan dari esensi kehidupan dunia yang bertujuan untuk mencari bekal sebelum pulang menghadap Allah SWT.

"Ayat kedua, ini menjelaskan kejadian yang membuat kalian lalai dan tak sadar sampai wafat dan mengunjungi kuburan mereka sendiri, sampai-sampai masuk ke liang lahat kalian. Kalian menghitung berapa banyak warga kalian di alam kubur," ucap UAH.

Penulis: Khazim Mahrur

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya