Liputan6.com, Surabaya Warga asal Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Roisul Feliati berhasil menyulap limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomi.Â
Roisul berhasil menyulap limbah sabut kelapa menjadi bantal atau Bantal Moker. Bahkan, pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) ini siap naik kelas kejenjang yang lebih tinggi.Â
Inovasi bantal isi sabut kelapa (Bantal Moker) ini akan bertarung dan memperebutkan juara pada ajang Pertamina UMK Academy 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Usaha ini berdiri sejak 17 Oktober 2012, jumlah pegawai tetap delapan orang dan pegawai freelance sekitar 10 orang. Kapasitas produksi 3.000-3.500 pcs bantal perbulan," ujar Roisul, Selasa (2/7/2024).
Roisul mengungkapkan alasannya mengikuti ajang Pertamina UMK Academy 2024 adalah ingin terus belajar menambah dan mengupdate ilmu sesuai dengan perkembangan zaman.Â
"Dan juga menambah relasi usaha, serta kesempatan berjejaring lebih luas lagi demi kemajuan bisnis," ucapnya.
Selain itu, Roisul mengaku sangat bahagia sekali bisa ikut Pertamina UMK Academy 2024 ini, merasa sangat beruntung dan akan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
"Harapan saya bisa lebih percaya diri dan berani melangkah untuk memajukan bisnis, karena sudah punya bekal ilmu dari mentor handal sehingga perhitungan bisnis bisa lebih matang. Mendapatkan kesempatan ikut event nasional bersama Pertamina," ujarnya.
UMK Academy
Terpisah, Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, Pertamina UMK Academy 2024 merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM binaan Pertamina.
Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan serta akses yang diperlukan UMKM agar dapat berkembang dan berinovasi.Â
"Kami ingin memastikan bahwa UMKM yang tergabung dalam program ini dapat bersaing di pasar lokal, nasional, maupun internasional," ucapnya.
Ahad mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam pengembangan UMKM khususnya di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur secara kuat dan berkelanjutan.Â
"Kami Percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung untuk perekonomian lokal maupun nasional," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Ahad, Pertamina terus berupaya untuk memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, serta bantuan akses untuk jaringan dan pasar yang lebih luas lagi.Â
"Melalui program Pertamina UMK Academy kami berkomitmen untuk membantu UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjuta," ucapnya.
Ahad menjelaskan, proses seleksi melibatkan beberapa tahapan mulai dari seleksi pendaftaran awal, seleksi regional, kegiatan UMK Academy Regional, seleksi nasional, kegiatan UMK Academy Nasional hingga akhirnya mengerucut ke beberapa UMKM sesuai dengan kelasnya.Â
"Untuk sekarang tahap sudah sampai hingga kegiatan UMK Academy Regional yang meliputi berbagai pelatihan. Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan saat kegiatan pelatihan berlangsung," ujarnya.
Ahad menyampaikan, peserta yang berhasil lolos dan bergabung dalam program Pertamina UMK Academy akan mendapatkan berbagai manfaat, diantaranya mendapatkan pelatihan intensif dari para ahli dibidangnya, pendampingan usaha dan sertifikasi usaha.
"Selain itu mitra usaha juga berkesempatan mengikuti berbagai pameran yang dapat membantu mempromosikan produk mereka. Kesempatan berkolaborasi dengan sesama UMKM juga menjadi nilai tambah bagi mereka yang mengikuti program ini," ucapnya.
Khusus di wilayah regional Jatimbalinus, kata Ahad, jumlah UMKM yang berhasil lolos tahap awal mencapai 289 mitra binaan yang didominasi sektor Craft, Fashion dan FnB.Â
"Mitra binaan ini tersebar di empat provinsi yang ada di wilayah Jatimbalinus," ujarnya.
Ahad berharap alumni Pertamina UMK Academy dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Sehingga keterampilan dan pengetahuan yang semakin diasah.
Pertamina ingin para pelaku UMK ini mampu mengembangkan usaha mereka lebih jauh, menciptakan lapangan kerja baru, serta memberikan kontribusi positif untuk perekonomian lokal.Â
"Disamping itu, kami juga berharap mereka dapat menjadi sumber inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berkembang," ucapnya.
Sementara itu, pemenang UMK Academy 2023 asal Desa Jimbrana, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Defria Amelia Kirana memberikan tips supaya bisa menjadi juara diajang ini.
"Kuncinya konsisten, konsisten dalam menjalankan masa-masa pelatihan yang dilakukan kurang lebih enam bulan. Berusaha untuk ikut serta setiap one by one dengan mentor dan memberikan informasi perkembangan setiap saat. Dan tetap semangat, jangan kasih kendor," ujarnya.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) memulai kembali program UMK Academy tahun 2024, program pendampingan dan pengembangan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang memiliki komitmen kuat untuk naik kelas.Â
Tahun ini, UMK Academy menjaring 1.686 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) menjadi peserta di tingkat regional, dari total pendaftar lebih dari 8.000 UMK.Â
Kick Off Pertamina UMK Academy 2024 Skala Regional telah digelar pada 5-10 Juni 2024 di sejumlah kota di Indonesia. Bertema "Beri Energi Baru Menuju UMK Maju".Â
Pertamina UMK Academy 2024 menjadi komitmen untuk mendukung pengembangan UMK berkelanjutan sehingga dapat berdaya secara optimal. Pada akhirnya, UMK dapat mendorong pertumbuhan perekonomian, baik di daerah atau pun nasional.
Saat ini 1.686 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sedang ikut kelas pelatihan dan pendampingan di regional/ wilayah masing-masing. Termasuk di regional Jatimbalinus.Â
Nanti dari sini peserta regional akan diseleksi ke level nasional. Di tingkat nasional, peserta yang mampu menunjukkan komitmennya, dapat menjadi Champion Pertamina UMK Academy 2024 dan akan mendapat apresiasi berupa hibah alat produksi.
Advertisement