Aku Cinta Busana Indonesia, untuk Sekarang dan Masa Depan!

Menumbuhkan kecintaan busana lokal, Kemenperin mendeklarasikan Busana Indonesia Masa Kini dan Mendatang. Sanggupkah kita berkomitmen?

oleh Bio In God Bless diperbarui 06 Mar 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2014, 13:30 WIB
Deklarasi Busana Indonesia Masa Kini dan Mendatang
Deklarasi Busana Indonesia Masa Kini dan Mendatang

Liputan6.com, Jakarta Demi menumbuhkan kecintaan pada busana lokal, Kementerian Perindustrian mendeklarasikan Busana Indonesia Masa Kini dan Mendatang. Sanggupkah anak bangsa ini berkomitmen ‘Aku cinta busana Indonesia, untuk sekarang dan masa depan?’

 

Deklarasi ini dibuat dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan busana tradisional Indonesia agar juga dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

Tepat pukul 10.00 WIB, di hari Kamis 6 Maret 2014, para tamu mulai memasuki pintu masuk Mawar Room di Balai Kartini yang di sebelah kirinya ada dua stand batik, yang satu di antaranya dari label batik ternama Danar Hadi.

 

Sebagian besar tamu yang hadir memang menggunakan batik. Di jajaran kursi bagian depan dapat dilihat tamu-tamu wanita yang hadir dengan busana bernuansa etnik dengan tampilan yang lebih eksklusif, elegan, serta memancarkan keanggunan busana tradisional Indonesia.

 

Dengan berkebaya dan bawahan kain tradisional Indonesia, tamu-tamu tersebut duduk manis sambil menikmati obrolan-obrolan kecil bersama rekan-rekannya. Rambut bersanggul ataupun disasak melengkapi tampilan para tamu itu yang menggunakan anting-anting dan kalung mutiara sebagai pelengkap busana yang dikenakan.

 

Sebelum deklarasi tersebut dibacakan, panitia memutar sebuah video dari Museum Tekstil Jakarta tentang gambaran umum kain-kain tradisional Indonesia. Video ini diputar dengan lagu Indonesia Tanah Air Beta sebagai latarnya. Usai video diputar, bagian inti dari acara ini dilaksanakan.

 

Dua model wanita dan seorang model pria tampil mendahului kehadiran sang pembaca deklarasi. Gaun batik pas badan berukuran sedengkul yang bagian bawah paha hingga lutut berupa rampel berpadu dengan blazer batik dengan warna hijau muda yang senada dengan gaunnya. Demikian salah satu karya nuansa etnik dengan desain modern yang ditampilkan pada acara ini.

 

Tentu saja keanggunan tradisional tersebut memang pantas untuk terus diangkat dan dibawa kepada masyarakat dunia. Perwujudan kecintaan terhadap estetika busana tradisional dapat dinyatakan dengan berbagai cara sesuai dengan peran kita masing-masing.

 

Para desainer Indonesia dapat menyatakan kecintaannya terhadap busana Indonesia melalui rancangan-rancangan yang kreatif dari inspirasi busana tradisional pada busana-busana dengan tampilan moderen. Bisa juga dengan menerapkan inspirasi tersebut pada kebutuhan internasional, misalnya menciptakan koleksi etnik autumn-winter agar dapat digunakan di negara dengan empat musim.

 

Sebagai konsumen, cara yang sangat mudah dan menyenangkan untuk menyatakan kecintaan terhadap kecantikan busana tradisional Indonesia adalah dengan memakainya di berbagai macam kesempatan.

 

Fashion adalah juga tentang mindset. Jika Anda berkesempatan untuk menghadiri gala dinner di negara lain, menggunakan pakaian-pakaian tradisional seperti batik dan kebaya tidaklah kalah elegan dengan setelan jas ataupun ballgown.

 

Teman asing kita tentu akan sangat senang bila diberikan kain tenun, batik atau aksesoris lain dari daerah-daerah di Indonesia. Dengan tindakan seperti ini, Anda telah memberikan sumbangsih bagi kelestarian dan promosi kecantikan etnik Indonesia. Demikian kiranya yang diungkap oleh Aburizal Bakrie pada pidatonya di acara ini. (Bio/Igw)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya