Wanita Bertubuh Besar Korban Bullying Sukses Jadi Model

Bukan hanya wanita langsing saja yang bisa sukses jadi model.

oleh Indy Keningar diperbarui 08 Mar 2015, 16:35 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2015, 16:35 WIB
Wanita Bertubuh Besar Korban Bullying Sukses Jadi Model
Bukan hanya wanita kurus langsing saja yang bisa sukses jadi model. Coba simak cerita Tess Holliday di bawah ini.

Liputan6.com, Jakarta Dikenal dengan nama Tess Holliday, wanita yang lahir di Mississippi ini mengaku, tubuh besarnya membuatnya paling terlihat menonjol diantara teman-teman sekelasnya. Akibatnya, ia kerap di-bully.

"Mereka menyebut saya"badak" dan mendorong saya ke loker. Bahkan ada yang mengirim surat ke rumah, isinya, mereka berharap saya mati." Tess yang kini berusia 29 tahun bercerita tentang masa lalunya seperti dilaporkan dari InTouch Weekly (8/3/2015)

Kini, Tess yang memiliki tinggi 165 cm dan berat 120 kg menjadi model bertubuh paling besar di agensinya, MiLK Model Management. Ia mendeskripsikan kehidupannya sekarang "susah dipercaya". Sejak umur 15 tahun, Tess sudah bercita-cita menjadi model. "Ibu saya menyetir mobil dan mengantarkan saya dari audisi ke audisi. Semua menolak dengan alasan tubuh saya terlalu besar."

Lalu Tess pindah ke Seattle dan bekerja sebagai stylist. Melalui media sosial Model Mayhem, Tess ditemukan oleh casting director A&E. Ia menjadi wajah reality series Heavy. Tess terus meniti karir sebagai model freelance. Ia mendapat kesempatan bekerja dengan fotografer terkenal David LaChappele dan tampil di Vogue Italia dan Torrid sampai akhirnya menjadi model di MiLK.

Tess juga aktif di media sosial Tumblr, Twitter, dan instagram. Ia mengadakan kampanye "Eff your beauty standard", mengundang semua wanita dengan berbagai bentuk dan ukuran tubuh mem-posting foto-foto mereka.

"Kampanye ini merupakan cara saya melawan peraturan masyarakat tentang apa pakaian yang tidak boleh kita kenakan." Begitu jelasnya.

Sepertinya banyak yang setuju dengan Tess, melihat banyaknya pujian dan komentar positif ditujukan kepada kampanye itu. Jika Anda aktif di Twitter dan Tumblr, Anda kemungkinan sudah mendengar nama Tess Munster, nama yang dipakainya di internet sebelum ia mengganti nama belakangnya sesuai nama tunangannya, Nick Holliday.

"Walau mungkin tidak ada yang peduli lagi pada saya satu atau dua tahun mendatang, saya sudah melakukan sesuatu yang tidak ada orang lain berani lakukan." Tutur Tess mengakhiri pembicaraan. (Ndy/Liz)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya