Salah Kaprah tentang Kantong Plastik Biodegradable

Jangan salah memaknai fungsi plastik biodegradable, Anda tetap harus bijaksana dalam menggunakannya.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 22 Feb 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 14:30 WIB
Salah Kaprah Kantong Plastik Biodegradable
Jangan salah memaknai fungsi plastik biodegradable, Anda tetap harus bijaksana dalam menggunakannya.

Liputan6.com, Jakarta Kantong plastik merupakan wadah praktis untuk segala kebutuhan. Namun kepraktisannya memiliki konsekuensi yang besar karena bisa merusak lingkungan. Kantong plastik yang kita gunakan baru dapat terurai dalam waktu yang sangat lama, ratusan bahkan ribuan tahun.

Dengan berkembangnya teknologi, diciptakanlah plastik biodegradable yang dapat terurai dengan lebih cepat. Namun, jangan salah memaknai plastik biodegradable, Anda tetap harus bijaksana dalam menggunakannya.

Tiza Marifa dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik mengatakan, masih banyak masyarakat yang salah kaprah terhadap plastik biodegradable. Sebab, orang masih berpikir kantong plastik bisa terurai dengan cepat.

"Padahal sebanarnya kantong plastik biodegradable itu tidak sepenuhnya terurai. Ada kondisi-kondisi juga yang memungkinkan plastik itu terurai. Kalau di laut yang dingin, gelap, bagaimana mungkin plastik terurai?" kata dia pekan lalu, di Jakarta.

Kantong plastik

Kepala Seksi Bina Peritel Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Supriyanto mengatakan, plastik yang lebih cepat terurai memiliki beberapa tingkatan. Plastik oxodegradable memiliki kondisi yang sangat terbatas untuk bisa cepat terurai, biodegradable lebih baik, dan yang paling cepat terurai adalah plastik compostable.

Kenali bedanya

Ilustrasi Kantong Plastik

"Tetapi untuk plastik compostable masih sangat sulit ditemui di sini, karena membuatnya memerlukan alat yang mahal," kata Agus.

Agus juga menjelaskan, plastik oxodegradable dan biodegradable jika terurai pun masih menjadi bubuk plastik. Ia pun tidak tahu apakah nantinya bubuk plastik ini akan menyatu dengan tanah.

"Jika terurai menjadi bubuk seperti bedak begitu, entah nantinya plastik yang jadi tanah atau tanahnya jadi plastik," ungkapnya.

Besarnya dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan dari bahan plastik, pemerintah sudah mulai berusaha membatasi penggunaannya. Kini, beberapa ritel sudah mulai memberlakukan peraturan baru yang mengenakan biaya untuk kantong plastik. Setiap plastik dihargai Rp 200 yang bertujuan supaya orang membawa kantong berbahan lain sendiri saat pergi berbelanja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya