40 Yacht Davao dan Cruise Darwin akan Melipir ke Pulau Cinta

Kekayaan wisata bahari yang melimpah membuat Indonesia menjadi destinasi utama para turis berkapal pesiar.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 07 Mar 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 15:31 WIB
yatch
foto: charterworld

Liputan6.com, Jakarta Sedikitnya 40 yacht atau perahu pesiar, bakal memasuki wilayah timur Indonesia. Mereka berasal dari Davao Filipina, lalu berlayar menuju ke Pulau Saronde dan Pulau Cinta, yang ada di Provinsi Gorontalo.

Kepala Dinas Gorontalo, Jamal Ngaro, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (7/3/2016) mengatakan, ”Kami terus berbenah, perbaiki destinasi menjelang kedatangan perahu yacht rally, yang jumlahnya 40 layar yang akan datang seminggu di Pulau Saronde Gorontalo. Mereka confirm akan datang di bulan Mei dan September.”

Lebih jauh Jamal menjelaskan, sekitar 120 orang akan mendarat dan singgah di Pulau Saronde yang terkenal dengan pasir pantainya yang putih. Tak hanya itu, para wisatawan mancanegara ini juga akan mampir ke Pulau Cinta, pulau menawan di Gorontalo yang berbentuk hati.

Setelah mendarat, mereka akan menikmati pantai dan pasir putih yang memukau, spot dive yang indah, dan bermalam di cottage dengan resto yang sudah dikelola secara profesional.

”Kami juga akan sambut dengan tarian budaya Longgo dan jamuan kuliner khas Gorontalo serta pagelaran tari-tarian dan tentunya mereka sambil menikmati istirahat berjemur,” ujar Fahmi, Kasi Promosi dan Informasi Gorontalo.

Pemerintah kini memberikan kemudahan bagi kapal pesiar dan yacht yang membawa wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Indonesia. Untuk mendukung langkah itu, pemerintah pun kini menyediakan 18 pelabuhan sebagai pintu keluar dan masuk kapal pesiar di Indonesia.

"Perpres No 105 Tahun 2015 yang dikeluarkan Presiden Jokowi ini diberlakukan untuk mempermudah kapal pesiar dan yacht asing yang membawa wisatawan mancanegara untuk masuk ke wilayah perairan Indonesia. Ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia yang tentunya akan menambah devisa bagi Indonesia," ungkap Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar, Azwir Malaon.

Lebih lanjut dijelaskan Azwir, selain memberikan kemudahan masuk keperairan Indonesia, Perpres 105 Tahun 2015 juga mengatur kemudahan untuk pengurusan dokumen CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port).

"Kemudahan mengurus dokumen CIQP di 18 pelabuhan juga akan dipermudah, sehingga dengan kebijakan ini bisa akan meningkatkan kunjungan kapal pesiar dan yacht ke Indonesia yang kita prediksi bisa mencapai 6.000 kapal pesiar dan yacht sehingga bisa mendatangkan devisa hingga 600 juta dollar AS pada 2018," tandasnya.

Sementara itu, menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut gembira rally perahu pesiar dari Australia tersebut. Atraksi maritim di Timur Indonesia memang juara dunia. Berbagai lembaga telah berkali-kali menempatkan Labuan Bajo, Raja Ampat, Lombok, Derawan, dan sekitarnya sebagai langganan pemenang.

"Saya tidak khawatir soal atraksi wisata bahari kita di Indonesia Timur, banyak spot diving, snorkeling, dan pantai-pantai indah," kata Menteri Arief.

Tinggal soal aksesibilitas dan amenitas yang perlu percepatan di sana. Akses itu terkait dengan pelabuhan laut, dermaga, marina yacht, infrastruktur jalan, bandara, dan sarana transportasi menuju ke sana. Sedang amenitas terkait dengan berbagai fasilitas, seperti hotel, resto, kafe, hingga aula pertemuan.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya