Buka Rakornas, Menteri Arief Paparkan Top 3 Program Prioritas

Berikut 3 program prioritas dalam Rakornas Kepariwisataan ke-4 yang digelar 6-7 Desember 2016 di Ballroom Hotels Sultan, Jakarta.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Des 2016, 12:48 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 12:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta Mengangkat tema "Indonesia Incorporated, Meraih Target 15 Juta Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan 265 Juta Perjalanan Wisatawan Nusantara Tahun 2017", Rakornas Kepariwisataan ke-4 yang digelar oleh Kementrian Pariwisata pada 6-7 Desember 2016 di Ballroom Hotels Sultan, Jakarta. 

Dalam paparannya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, "Indonesia Incorporated itu artinya para CEO yaitu bupati, walikota, gubernur sudah menjadikan wisata sebagai core ekonomi. Para pemimpin itu bisa menetapkan core bisnisnya."

Lebih jauh Menteri Arief menjelaskan, meski aspek natural dan culture Indonesia masuk dalam 20 top dunia dengan aspek pariwisata yang dianggap mampu menjadi penghasil devisa terbesar pada 2019, namun dirinya menyadari ada kelemahan dalam promosi dan pelayanan.

"Promosi tengah digalakkan, pelayanan kita harus pakai ukuran global standard untuk bisa bersaing, "kata Menteri Arief. Kementerian Pariwisata sendiri telah menjalankan tiga program unggulan, yaitu digital tourism, homestay, dan airlines.

"Hape sudah jadi basic need semua orang, kalau hapemu saya pinjam sehari bisa gak? Lifestyle sudah berubah, travel agent manual sekarang itu sama kayak wartel, ", ungkap Menteri Arief.

Salah satu langkah yang telah diambil Kementrian Pariwisata dalam digital tourism adalah dengan membuat ITX, yang memungkinkan untuk menghubungkan supply dan demand dalam satu platform.

"5.100 hotel sudah connected ke sini, dihubungkan dengan travel agen-travel agen terbesar di dunia, TripAdvisor salah satunya, "kata Menteri Arief.
Sedangkan dalam kebijakan homestay, sebanyak 100 ribu homestay akan dibangun pada 2017." Ini hampir pasti laku. Sangat menyejahterakan masyarakat. Masyarakat bisa mencicil angsurannya. Ini akan dibangun di 10 destinasi prioritas, tapi destinasi lain yang mau bangun bisa dan akan kami bantu, " kata Menteri Arief. 

Kebijakan ketiga dalam top 3 program Kementerian Pariwisata adalah persoalan airlines. Data Kemenpar menunjukan sebanyak 75 persen traveler menggunakan maskapai penerbangan sebagai moda transportasi dalam aktivitas wisatanya. Menteri Arief Yahya mengungkap, dibutuhkan sekitar 4 juta seat tambahan untuk bisa mencapai target 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisnus di 2017.

"Direct flight Indonesia sendiri masih sangat rendah, hanya 40 persen. Jumlah wisman India itu 300 ribu, tapi tidak ada direct flight. Padahal ada potensi seribu, tapi kok gak berani buka? Pas dibuka ke Manado, wisata Manado langsung meledak, makanya Garuda Indonesia nanti akan buka direct flight dari Mumbai," kata Menteri Arief.

Bagi Menteri Arief Yahya, selain menyediakan bandara berstandar internasional di berbagai destinasi, pekerjaan lain yang perlu dilakukan adalah perluasan bandara dan pembangunan bandara baru.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya