Liputan6.com, Jakarta Dari sekian banyak pertanyaan klasik yang masih dipertanyakan sampai saat ini, mungkin yang paling mengganggu adalah "Dapatkah seorang pria dan wanita benar-benar menjadi teman saja?" Banyak orang beranggapan bahwa hal ini mustahil.
Dilansir dari bustle.com, Senin (19/12/2016), sebuah studi dari University of Alabama menemukan bahwa sebanyak 63 persen orang percaya, pria dan wanita benar-benar bisa bersahabat atau menjalin hubungan pertemanan saja, namun mungkin salah satu di antaranya akan memiliki perasaan romantis untuk lainnya. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda harus berhenti mempertanyakan hal tersebut.
Advertisement
Baca Juga
1. Hal ini seperti menganggap bahwa semua orang lurus
Ya, ketika terus menerus mempertanyakan hal ini, seakan Anda melupakan adanya LGBT. Selain itu, apabila pria dan wanita tersebut benar-benar lurus, tidak berarti mereka memiliki ketertarikan seksual yang sama atau saling tertarik satu sama lain.
2. Hal ini seperti menganggap bahwa semua orang adalah pria atau wanita
Selain berasumsi bahwa pria dan wanita benar-benar lurus, pertanyaan ini juga membuat Anda berasumsi bahwa semua orang adalah pria dan wanita saja, melupakan adanya orang-orang trans atau non-biner.
Pandangan tentang pertemanan pria dan wanita memang masih sangat sempit dan tidak lengkap.
3. Hal ini seperti menggambarkan persahabatan adalah jalan untuk seks
Gagasan bahwa pria dan wanita tidak dapat benar-benar menjadi teman selalu dihubungkan dengan pandangan seksual, menganggap bahwa tidak ada dua orang berlainan jenis dapat benar-benar berhubungan tanpa memikirkan fisik.
4. Hal ini seperti mengabaikan hubungan dapat dimulai dengan berbagai cara
Masih banyak orang berpandangan sempit tentang bagaimana seharusnya dua orang berlainan jenis memulai hubungan.
Hubungan pertemanan dapat terjadi dengan cara yang berbeda-beda, selama tidak menyakiti siapapun. Ketika Anda lebih terbuka dalam berhubungan, bukan hanya dengan orang lain, namun juga dengan diri sendiri.