Menurut Sains, Inilah 3 Cara Memulai Pertemanan

Ternyata, ilmu pengetahuan juga memiliki cara tersendiri untuk memulai pertemanan, penasaran seperti apa? Simak di sini.

oleh Annissa Wulan diperbarui 10 Jan 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 06:30 WIB
Menurut Sains, Inilah 3 Cara Memulai Pertemanan
Ternyata, ilmu pengetahuan juga memiliki cara tersendiri untuk memulai pertemanan, penasaran seperti apa? Simak di sini.

Liputan6.com, Jakarta Di tahun yang baru, setiap orang pasti memiliki komitmen untuk memperbaiki diri. Jika salah satu resolusi Anda adalah memulai lebih banyak pertemanan, ada ilmu pengetahuan yang dapat membantu Anda melakukan dan mewujudkannya.

Jon Levy, ilmuwan yang mempelajari perilaku manusia menyarankan Anda untuk melakukan tes Lakmus, seperti dilansir dari mydomaine.com, Kamis (5/1/2016). Tes Lakmus adalah tes yang biasa dilakukan pada kelas sains untuk mengukur warna sejati dari seseorang.

Anda juga dapat melakukannya dengan mengajukan pertanyaan kunci yang memanfaatkan karakter sebenarnya dari orang tersebut, yang itu "Berapa banyak rata-rata seorang karyawan akan mencuri uang dari kasir dalam waktu satu tahun?" Pertanyaan ini akan membuat orang lain menempatkan diri mereka di posisi tersebut dan berperilaku seperti situasi di atas, sehingga semakin tinggi angka yang diberikan, semakin besar kemungkinan orang tersebut tidak jujur.

Yang kedua, Anda bisa melakukan sesuatu yang jarang mau dilakukan oleh orang lain, seperti meminjamkan barang langka yang Anda miliki kepada orang lain. Perjuangan yang Anda lakukan untuk orang lain akan dengan cepat memulai pertemanan, bahkan persahabatan.

Jon menyatakan bagaimana penelitian telah menunjukkan bahwa ikatan dapat terwujud dengan permintaan kecil yang terus semakin besar, karena dengan hal ini, orang lain akan menyukai Anda. Cara ini dinamakan efek Ben Franklin.

Cara terakhir yang juga dapat Anda lakukan adalah stimulasi Misattribution. Ketika seseorang mengalami gairah fisik karena petualangan dan tawa, orang tersebut tidak hanya merasakan gairah untuk pengalaman itu saja, namun juga untuk orang yang bersama mereka dan saling berbagi. Misalnya, Anda pergi ke sebuah acara komedi bersama rekan-rekan kerja, rekan kerja secara otomatis juga akan menganggap Anda lucu, walaupun sebenarnya tidak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya