Liputan6.com, Jakarta Apa Anda termasuk salah seorang yang pernah bertanya mengapa beberapa hubungan dapat bertahan lama, sedangkan hubungan lainnya seakan ditakdiran untuk berakhir begitu saja? Dilansir dari mydomaine.com, Jumat (27/01/2017), ternyata psikologi dapat memprediksi di mana sebuah hubungan akan berakhir.Â
Baca Juga
Advertisement
Pernah dijelaskan dalam sebuah makalah ilmiah berjudul Pathways of Commitment to Wed: The Development and Dissolution of Romantic Relationships, sebuah hubungan asmara pasti jatuh pada salah satu dari empat karakter, dan karakter terpadat, yaitu sebanyak 34 persen adalah pasangan yang paling rawan putus.
Seperti yang pernah ditegaskan oleh Business Insider, sebuah studi melakukan penelitian terhadap 400 pasangan belum menikah dengan usia antara 19 sampai 35 tahun, mewawancarai tentang kemungkinan mereka menikahi pasangan masing-masing.
Hasilnya menunjukkan empat pola komitmen, yaitu komitmen fokus pada perkembangan positif dalam hubungan, komitmen sosial atau melihat adanya perubahan pada pasangan akibat keterlibatan sosial di luar, komitmen yang sarat dengan konflik, dan komitmen dramatis atau adanya perbedaan nyata, namun tidak dibarengi dengan keinginan untuk maju bersama. Satu-satunya jalan keluar dari semua permasalahan di atas sebenarnya adalah bagaimana masing-masing pasangan mampu menangani konflik yang terjadi.
Komitmen drama biasanya ditandai dengan kemorosotan yang signifikan dalam hal komitmen, perkembangan di dalam hubungan relatif lebih bergejolak dalam sudut pandang negatif. Orang-orang yang berada di dalam hubungan seperti ini lebih mungkin menghabiskan banyak waktu bersama dengan teman-teman mereka dan terpisah dari pasangannya. Selain itu, selama penelitian berlangsung, hubungan ini berakhir atau mengalami perpisahan sekitar dua kali lipat, dibandingkan hubungan lainnya.