Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, flying fox terpanjang di Asia Tenggara ternyata ada di Gunungkidul. Selesai dibangun bulan ini, flying fox yang ada di kawasan Ekowisara Green Village, Desa Mertelu, Kecamatan Gedang Sari ini memiliki panjang 625 meter.
Bila dihitung dari puncak Green Village, Anda dapat merasakan kecepatan luncur ketika menggunakan flying fox ini hingga 80 kilometer per jam.
Baca Juga
Advertisement
Teknologi yang digunakan dalam pembangunan flying fox ini juga tidak main-main. Selain diawali dengan kajian mendalam, seluruh rangkaian yang digunakan berstandar internasional yang didatangkan langsung dari beberapa negara. Dengan begitu, keselamatan pengunjung menjadi yang utama.
“Misalnya, teknologi yang digunakan flying fox ini mengadopsi yang ada di Prancis, sedangkan untuk talinya diambil dari Inggris. Kami juga akan memasang sebuah penangkal petir untuk mengantisipasi keadaan cuaca yang kurang bersahabat,” ujar Cahyo Alkananta, anggota Tim Triple Helix.
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan tim Triple Helix membangun wahana flying fox terpanjang ini untuk berbagai manfaat. Selain kepentingan ekonomi masyarakat, diharapkan wahana ini dapat menunjuang kawasan ekowisata di Mertelu.
“Targetnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi, seperti yang diberitakan Antara, Kamis (26/1/2016).
Tentu pencinta wisata dalam negeri sudah tidak sabar lagi untuk mencoba fliyng fox terpanjang ini. Mulai dari sekarang siapkan ransel, dan masukkan Gunungkidul ke dalam daftar kunjungan wisata Anda selanjutnya.