Liputan6.com, Jakarta Gebrakan Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang air connectivity terus membuahkan hasil. Semakin banyak daya angkut atau seats capacity yang bisa membawa wisatawan mancanegara ke Indonesia. Optimisme industri pariwisata pun menjadi lebih meyakinkan.
Senin (7/8/2017), tepatnya pukul 12.20 WIB, giliran maskapai penerbangan AirAsia yang mencatat sejarah. AirAsia untuk pertama kalinya meluncurkan rute penerbangan langsung terbarunya dari Makau, salah satu daerah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok, menuju Jakarta.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI), Budi Karya Sumadi, yang turut menyambut penerbangan perdana Makau-Jakarta, terlihat sangat gembira.
Advertisement
"Selamat atas pembukaan rute AirAsia Indonesia ini. Terima kasih atas komitmennya untuk terus berinovasi. Kami akan mendukung AirAsia untuk terus mengembangkan rute dan slot untuk penerbangan internasional karena sejalan dengan visi dan misi kami untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui pariwisata," ujar Budi.
Ia juga mengatakan pihaknya telah meminta meminta Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II untuk memberikan insentif berupa potongan tarif untuk landing fee dan Passenger Service Charge (PSC) dalam waktu tertentu.
"Ini akan menjadi stimulus bagi AirAsia untuk terus mengembangkan rutenya di destinasi wisata di Indonesia," ucap Budi.
Dalam penerbangan perdana ini, AirAsia membawa sebanyak 151 penumpang dari total 180 seats pesawat AirAsia bertipe Airbus A320-200 dengan kode penerbangan QZ 161. Sebelumnya, pesawat yang sama dengan kode penerbangan QZ 650 dan membawa 162 penumpang, telah mendarat di Macau International Airport.
Saat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pesawat tersebut disambut secara meriah dengan water canon salute. Saat penumpang mulai turun dari tangga pesawat, tarian tradisional khas Betawi turut menyambutnya.
"Penerbangan langsung ini merupakan rute kelima setelah Penang, Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur dari Jakarta. Penerbangan ini (Jakarta - Makau) merupakan satu-satunya penerbangan langsung ke Makau," kata Dendy Kurniawan, Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group untuk Indonesia.
Dia menambahkan, kesuksesan menghubungkan Makau ini menyusul rute internasional AirAsia X Indonesia (kode penerbangan XT) dari Denpasar menuju ke Mumbai, India dan juga ke Tokyo Narita, Jepang pada Mei 2017 lalu.
Penerbangan dari Jakarta ke Macau ini diawali dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu. Kemudian, frekuensi penerbangan akan meningkat menjadi empat kali dalam seminggu pada September 2017.
"Semua ini kami lakukan sebagai wujud dari komitmen berkelanjutan grup AirAsia untuk terus mendukung kemajuan pariwisata Indonesia," ujar Dendy.
Selain Menhub Budi Karya dan CEO AirAsia Dendy Kurniawan, momen istimewa ini juga dihadiri sejumlah stakeholder aviation, seperti Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso; President Director PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin; Pendiri sekaligus CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes; Pendiri sekaligus CEO Grup AirAsia X, Datuk Kamarudin Meranun; Komisaris Utama AirAsia Indonesia, Pin Harris; serta Direktur Utama AirAsia X Indonesia, Kapten Sulistyo Nugroho Hanung.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata diwakili oleh Deputi Menteri Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kemenpar RI, I Gde Pitana.
"Air Asia telah memberikan kontribusi sebesar 25% dari seluruh wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada 2016. Rute penerbangan langsung AirAsia Indonesia dari Jakarta ke Makau ini akan menambah konektivitas Indonesia ke kota-kota di Tiongkok Selatan, yang artinya potensi kedatangan wisatawan dari Tiongkok akan semakin besar," ucap I Gde.
Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian Pariwisata siap untuk terus mendukung AirAsia, salah satunya dengan joint promotion yang sebelumnya telah dilakukan bersama untuk rute-rute baru seperti Mumbai dan Tokyo.
Sebagai pintu gerbang untuk menjelajahi Wonderful Indonesia, pelancong yang tiba di Jakarta dari Makau dapat meneruskan perjalanannya ke berbagai destinasi domestik AirAsia Indonesia, yakni Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.
Sebagai sebuah daerah administratif khusus, Makau merupakan wilayah termuda dari Republik Rakyat Tiongkok yang terletak di semenanjung Tiongkok bagian Selatan. Berbatasan dengan Provinsi Guangdong, Makau merupakan bekas koloni pemerintahan Portugis sampai 1999, sehingga menyajikan perpaduan gaya barat dan timur yang indah.
Pesona Makau yang memikat terpancar dari perpaduan antara bangunan bersejarah, gerai-gerai bermerek kelas atas, serta hotel dan resor bintang lima kelas dunia yang menyajikan hiburan spektakuler. Wisatawan yang tertarik dengan nuansa kawasan bersejarah serta rumah-rumah tradisional dapat berjalan-jalan di Kota Tua Makau, Kuil A-Ma, dan Reruntuhan St. Paul yang berdiri sebagai altar simbolis menuju ke kota.
Makau merupakan pintu gerbang menuju Tiongkok bagi wisatawan Indonesia, wisatawan dapat terhubung dengan 10 kota di bagian selatan Tiongkok menggunakan Express Link selama 2 jam perjalanan atau transportasi darat melalui salah satu dari dua pos pemeriksaan 24 jam di perbatasan antara Makau dan Tiongkok Selatan.
(*)