Liputan6.com, Jakarta Pernikahan sering dianggap sebagai titik akhir dalam hubungan yang serius, sehingga mampu membuat keluarga yang bahagia. Namun kenyataannya, tidak semua hubungan serius bisa berujung ke jenjang pernikahan. Lalu apa yang terjadi?
Tidak ingin belajar lebih jauh
Seperti yang dirilis oleh lifehack.org, Minggu (3/9/2017), hubungan serius gagal menjadi pernikahan karena sang pasangan tidak ingin belajar lebih jauh. Apalagi bagi pasangan yang menganggap pernikahan sebagai garis finis dari sebuah hubungan, hal ini makin menjadi berbahaya. Mereka akan berhenti mengalami pengalaman cinta, dan menghargai hubungan yang sudah dijalani.
Dikelilingi orang yang tidak sehat
Maksud orang yang tidak sehat adalah orang-orang yang tidak memberikan dukungan dan cenderung memaksa Anda tidak usah melakukan pernikahan. Sering dikelilingi orang seperti ini, akan membuat komitmen menikah makin goyah. Akhirnya berujung pada batalnya pernikahan.
Advertisement
Menganggap pernikahan sama dengan seks
Banyak pasangan yang menganggap pernikahan sama dengan seks, padahal benar-benar berbeda. Tidak hanya masalah seksual saja, pernikahan merupakan proses belajar untuk memahami hubungan dan pasangan lebih baik daripada sebelumnya. Kesalahpahaman ini pula yang menyebabkan banyak permasalahan rumah tangga, karena ketidakpuasan seksual.
Tidak memiliki kepercayaan diri
Kepercayaan diri yang rendah kepada diri sendiri dan pasangan, juga menjadi penyumbang besar untuk gagalnya rencana pernikahan. Ketika sudah memutuskan menikah, tidak ada yang bisa memastikan apakah pernikahan itu terjadi atau tidak, kecuali komitmen dari dua belah pihak.
Advertisement