Liputan6.com, Kendal Dalam mengadakan Pasar Karetan, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah tidak hanya sibuk mengurus kegiatan "pasaran" saja. Namun, mereka juga harus mengelola sampah, mengevaluasi, dan mencari ide kreatif untuk pasaran pekan depannya lagi.
“Khusus manajemen sampah, kami bekerja sama dengan SampahMuda.Com, komunitas pecinta lingkungan,” ujar Mei Kristianti, Project Officer Pasar Karetan.
Apa SampahMuda.Com itu? Bagaimana cara bekerjanya?
Advertisement
Nah, sebagai mahkluk digital, yang 60-70 persen eksis di dunia maya, coba kunjungi laman sampahmuda.com. Ada tanya jawab yang bisa menjelaskan semua visi misi mereka, seperti pro lingkungan, recycle, environment friendly, dan go green.
Saat mengunjungi situs web mereka, Anda akan disambut dengan tulisan "Sampah muda membantu mendaur ulang sampahmu. Karena sampahmu punya kesempatan kedua untuk menjadi barang lain. Pilah sampahmu dan booking jadwal pengangkutannya. Dapetin uang dari sampahmu atau donasikan untuk penyelamatan lingkungan."
Tim SampahMuda.com juga membantu menjemput sampah yang sudah dipilah-pilah. Jika membutuhkan bantuan mereka, Anda bisa mengontak melalui situs webnya. Sebanyak apapun sampah Anda, akan mereka bantu.
“Tidak ada minimum, kami akan mengambil berapapun jumlah sampah terpilah Anda, karena fokus kami adalah memudahkan Anda dalam mengelola sampah. Tapi, kami akan senang jika anda memiliki setidaknya 5 - 10 kg untuk mengefisienkan layanan kami.” tulis mereka.
Penjemputan sampah pun tidak berbayar alias gratis, asal berada dalam service area mereka. Lalu, apa saja jenis sampah yang bisa dijemput oleh sampahmuda.com?
“Kami menerima enam jenis sampah anorganik, yakni kertas hvs, kertas buram/koran, kertas kardus, botol plastik, gelas plastik, plastik lain. Kami bekerja sama dengan perusahaan dan instansi pengolahan sampah, jadi sampah yang kami terima akan didaur ulang oleh partner kami!,” jelas mereka di webnya.
Anda pun tak perlu khawatir akan kesulitan dalam memilah sampah. Anda bisa membedakan tempat sampahmu menjadi tiga, plastik-kertas-organik.
Pastikan sampah kertas dan plastikmu kering, kumpulkan, lalu hubungi sampahmuda.com.
Kini, sesama aktivis netizen semakin mudah berjumpa, termasuk dalam urusan sampah. Anak-anak #GenPIJateng membuat pasar, mengajak followers, subscribers, dan teman mereka di media sosial berkopi darat di #PasarKaretan #RadjaPendapaCamp.
Anak anak muda di sampahmuda.com juga turun untuk memberi sosialisasi ke masyarakat soal manajemen sampah.
“Kombinasi yang klop, keren! Sama-sama anak muda, spirit anak muda, sama-sama aktif di medsos, sama-sama punya visi membangun environment sustainability,” ujar Don Kardono, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pariwisata (Menpar) Bidang Komunikasi dan Media.
Kegiatan tersebut sejalan dengan semangat “Indonesia Incorporated” untuk memperbaiki pilar lingkungan hidup di Travel Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang di-capture oleh World Economic Forum (WEF).
“Ini penting untuk menaikkan indeks daya saing pariwisata kita,” ucap Don.
Menpar, Arief Yahya, memang terus mendorong anak-anak muda untuk menciptakan atraksi baru dan destinasi baru, yang dia sebut destinasi Instagrammable. Di mana ada destinasi dan desa wisata yang terjangkau dari market dan konsumen, di situlah atraksi seperti pasar bisa hidup dan menghibur.
“Libatkan masyarakat, biar mereka mendapatkan manfaat langsung dari atraksi yang dibuat. Sekaligus edukasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, sadar wisata, dan kelak bertumbuh banyak homestay desa wisata yang memperkuat ekonomi masyarakat,” kata dia.
Dalam bisnis, imbuh Arief, ada dua pendapatan, yaitu operational return dan non-operational return.
“Nah, kelak kalian akan punya data customers yang value-nya lebih besar,” ujarnya.
(*)