Liputan6.com, Jakarta Hari Guru diperingati pada 25 November tiap tahunnya. Jika dulu seragam guru masih terbatas modelnya, mengikuti seragam pegawai negeri sipil (PNS) atau potongan orang kantoran, kini profesi mulia tersebut lebih menyesuaikan zaman. Salah satunya seragam guru zaman now di Sekolah Menengah Cikal Amri.
Sekolah ini membebaskan para guru untuk mendesain sendiri seragam yang akan dipakai untuk ativitas sehari-hari. Mereka hanya diberikan seragam untuk dijahit sesuai selera dan kepribadian.
Seperti School Director Sekolah Menengah Cikal Amri Indri Savitri yang mendesain seragam berpotongan outer nyaman yang bisa dipasangkan dengan berbagai inner. Di bagian dalam outer terlihat motif batik berbeda yang kontras tapi tetap padu.
Advertisement
Beda lagi dengan desain Librarian Sekolah Menengah Cikal Amri yang memilih desain outer tanpa kancing dengan list di bagian kerah dan pergelangan tangan. Ia menambahkan aksesori pin yang menambah kesan playful.
Â
Â
Desain Seragam Guru Zaman Now
"Kalau zaman dulu seragam dibutuhkan untuk keseragaman karena melihat pendidikan sebagai hal massal. Akibatnya, para murid melihat guru terkesan sama karena memakai baju yang sama. Padahal, anak harus mengetahui jika guru juga individual yang ingin mengekspresikan diri dengan cara santun dan tepat," ujar Indri Savitri kepada Liputan6.com, Jumat (25/11/2017).
Selain mengekspresikan diri, desain yang dipilih para guru secara tidak langsung menggambarkan kepribadiannya. Hal itu positif karena menjadi contoh yang bisa ditiru para murid.
"Mungkin terlihatnya simpel, tapi justru dari situ, anak belajar bagaimana menyampaikan pendapatnya dengan tepat yang dituangkan dalam bentuk visual, desain, dan gaya sesuai kepribadian murid," lanjutnya.
Meski diberikan kebebasan, Sekolah Menengah Cikal Amri juga mempunyai kebijakan berbusana yang menjunjung kesantunan dan menghargai orang lain. Yang tak kalah penting adalah pemilihan bahan yang nyaman dipakai dan mudah bergerak untuk menunjang aktivitas.
Â
Advertisement