Gunung Agung Meletus, Hotel dan Maskapai Diminta Beri Diskon

Terkait letusan Gunung Agung, Kementerian Pariwisata meminta hotel dan maskapai penerbangan memberi diskon wisatawan terdampak.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 27 Nov 2017, 10:36 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 10:36 WIB
Gunung Agung
Warga melihat semburan abu vulkanik Gunung Agung di Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Minggu (26/11). Semburan asap dan abu vulkanik Gunung Agung mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak Gunung Agung. (AFP/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta Terkait letusan Gunung Agung, Bandara Internasional Ngurah Rai tutup sampai 18 jam ke depan, dengan pantauan 6 jam sekali. pembatalan pesawat yang menuju ke bandara tersebut tidak bisa dihindarkan. Menteri Pariwisata sendiri yang rencananya terbang ke Bali pagi ini untuk memantau langsung perkembangan pariwisata Pulau Dewata harus kembali. Namun dirinya langsung menginstruksikan semua jajarannya untuk siap menghadapi status awas Gunung Agung.

Dalam paparan tertulis yang diterima Liputan6.com pagi ini, Senini (27/11/2017), Arief Yahya menginstruksikan tiga hal. Pertama, akomodasi. Pastikan semua penumpang yang kena flight cancellations dan terpaksa check in kembali di hotel-hotel, diberi special rates, seperti up to 50 persen potongan harga.

Kedua, akses. Menurut Arief yahya, airlines terutama yang low cost jangan kenakan flight cancellation charge atau rescheduling charge.

“Karena ini bukan kemauan para travellers, ini karena force majeur, faktor alam yang tidak bisa dihindari,” jelas Arief Yahya.

Ketiga, soal administrasi VISA. “Apabila pas turis visa sdh expire otomatis diberi perpanjangan 1 bulan. Mohon mereka diberi kemudahan, kenyamanan, untuk mengurus visanya,” kata Arief Yahya.

Dia menghimbau agar turis diberi kenyamanan baik mancanegara maupun Nusantara, karena mereka sudah cukup tertekan akibat pembatalan penerbangan.

“Beri kesan simpati kepada customers kita, wisatawan yang ke Bali. Beri sweet memories agar mereka tidak kecewa dan akan kembali ke Bali yang ramah dan baik,” katanya.

Seperti diketahui, sekak 26 November Minggu kemarin, erupsi Gunung Agung sudah menyebarkan abu ke timur. Lombok International Airport tutup sejak sore, sehingga ada lebih dari 5.000 seats yang tercancell. Penerbangan domestik dan international batal semua.

 

Bandara Ngurah Rai Tutup

Penumpang di Bandara Internasional Lombok menunggu penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung.
Penumpang di Bandara Internasional Lombok menunggu penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Hari ini Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup. Dijelaskan oleh Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, bahwa NOTAM tersebut berisi mengenai waktu dan alasan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar, sehingga dikarenakan alasan keselamatan, ruang udara tersebut tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara,” ungkap Wisnu.

Pada NOTAM yang telah diterbitkan, penutupan berlangsung hingga pukul 07:00 WITA besok (28/11), akan tetapi perkembangan situasi terkini dan update informasi dari pihak-pihak terkait seperti BMKG dan PVMBG akan diperbarui kepada para stakeholder penerbangan melalui NOTAM terbaru.

Dijelaskannya, penerbangan Internasional dan Domestik terdampak atas penutupan ini. “Pesawat yg terbang baik domestik maupun internasional tujuan Denpasar yang tengah mengudara saat ini, akan dialihkan ke Bandara-bandara terdekat seperti Juanda, Makassar, Lombok atau Kupang. Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan. Update terkini akan kami sampaikan kemudian,” paparnya.

Ketujuh penerbangan yang menuju Bali tersebut antara lain adalah Garuda Indonesia GA 5150 Zhengzou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, serta Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.

Wisnu menambahkan bahwa stakeholder di lapangan terus berkoordinasi dan bersinergi secara aktif dalam menangani kondisi ini. “Kami terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampaknya terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Kami juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk seluruh personel yang tengah bertugas menangani kondisi saat ini dan situasi Gunung Agung dapat segera kondusif,” pungkas Wisnu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya