Jennifer Dunn Pakai Sabu, Ini Dampaknya bagi Kulit Wajah?

Wajah tirus Jennifer Dunn mengingatkan pada perawakan Lindsay Lohan saat pakai narkoba. Apa pengaruhnya untuk kecantikan wajah?

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 06 Jan 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 08:00 WIB
[Liputan6] Jennifer Dunn
Artis peran dan model, Jennifer Dunn mengangkat tangan saat diperlihatkan usai penangkapan di Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Jennifer Dunn, aktris sekaligus model, ditangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba. Jennifer Dunn ditangkap karena kedapatan memiliki dan memakai sabu seberat 0,6 gram.

Menurut pengakuan Jennifer Dunn, ia kembali memakai narkoba karena capek hati. Ya, ini adalah kali ketiga Jennifer tersangkut kasus penyalaghunaan narkoba. 

Jennifer Dunn memang lama menghilang dari industri hiburan yang membesarkan namanya. Belakangan, ia kembali jadi sorotan setelah dilabrak Shafa Haris dan viral di media sosial. 

Jennifer Dunn kini berwajah semakin turus dibanding kemunculannya terakhir di layar kaca. Hal itu mengingatkan pada seleb Hollywood Lindsay Lohan yang mengalami perubahan wajah drastis setelah mengonsumsi narkoba.

Selain Jennifer Dunn, tubuh artis Lindsay Lohan pun mengalami perubahan setelah mengonsumsi narkoba. Lindsay Lohan terlihat lebih kurus dan wajahnya terlihat lebih tua dan kusam. Lalu, apakah narkoba memberikan pengaruh pada kesehatan dan kecantikan kulit?

Pengaruh tindakan operasi

Top 3 Hari Ini: Sontek 4 Gaya Kekinian ala Jennifer Dunn
Simak tiga rangkuman berita terkini kanal Lifestyle, (3/1/2018) berikut ini.

Berdasarkan keterangan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Syarif Hidayatullah, Ciputat, dr. Erni A. Bactiar, Sp.KK konsumsi narkoba tidak memberikan dampak secara langsung bagi kesehatan kulit.

"Namun akibat dari pemakaian narkoba yang terlalu sering dan lama akan berdampak pada organ-organ tubuh lain, juga pada kulit. Kulit yang tampak kusam, kering serta tidak segar ini akibat pengaruh perilaku pemakai narkoba atau psikotropika terhadap perawatan dan kebersihan kulit mereka," jelas dr. Erni A. Bachtiar,Sp.KK kepada Liputan6.com ketika ditemui di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah pada Jumat (5/1/2018).

Sabu sendiri merupakan stimulan yang membuat pikiran, perasaan, dan perilaku jadi meningkat. Seseorang yang mengonsumsi sabu mampu berpikir cepat, lebih aktif, dan juga energik. Jika pengguna berhenti menggunakan sabu, biasanya menjadi malas, murung, tidak bersemangat, hingga depresi.

Penggunaan sabu tidak dibarengi dengan efek menurunnya kesadaran seperti ganja atau heroin. Penggunaan sabu justru membuat pengguna tetap terjaga dan konsentrasi.

Efek sabu terhadap fisik

[Bintang] Jennifer Dunn
Atas ulahnya ini, Jennifer Dunn pun dijerat pasal 114 ayat 1 subsider 112 Undang Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. (Adrian Putra/Bintang.com)

Secara fisik, sabu sangat berbahaya bagi kerja jantung. Karena efek stimulan yang dimiliki sabu menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan. Tak heran jika penggunaan sabu dapat menyebabkan denyut jantung yang kencang sehingga sangat berbahaya bagi penderita hipertensi.

Selain itu, sabu juga mampu menimbulkan efek kejang hingga pendarahan otak. Sering kali ditemukan efek dari penggunaan sabu adalah peningkatan suhu tubuh yang menyebabkan pengguna deman tinggi luar biasa. Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan sangat memengaruhi kerja otak dan menimbulkan kejang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya