Belanja Produk Makeup sambil Beramal? Intip Online Shop Ini

Belanja beragam produk makeup pilihan sambil beramal di online shop ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi belanja Online
Ilustrasi belanja Online (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Apa yang Anda pikirkan saat membeli produk makeup? Tentu saja untuk mempercantik diri. Namun ternyata, saat melakukan belanja online untuk katagori produk makeup yang satu ini, tak hanya melulu bertujuan untuk mempercantik diri. Bila Anda membeli produk-produk kecantikan di Olivela berarti Anda juga berkontribusi pada orang-orang yang membutuhkan.

Melansir halaman Elle pada Rabu (7/2/18), Olivela kini meluncurkan kategori produk kecantikan dan makeup yang berisi produk-produk kecantikan ternama, seperti Sisley Paris. Olivela pertama kali meluncur pada 2017 dengan menghadirkan brand fashion eksklusif, mulai dari Stella McCartney, valentino, hingga Dolce & Gabbana.

Sebanyak 40% dari hasil penjualan tiap produk di Olivela akan disumbangkan pada yayasan yang fokus mengurus isu-isu anak.

Too Young To Wed

“Ekspansi ke kategori kecantikan yang kami lakukan membawa kami lebih lebih dekat pada tujuan mulia untuk memberdayakan konsumen dan menggunakan daya beli mereka dalam membuat perbedaan signifikan bagi masyarakat,” ucap Stacey Boyd pendiri Olivela.

Dalam peluncuran kategori kecantikan di online shop tersebut, Olivela bekerja sama Too Young To Wed untuk menyediakan health kit bagi korban child marriage.

Dalam jangka waktu sebulan, Olivela menetapkan target untuk bisa menyediakan health kit bagi 1.000 perempuan. Stacey tergerak pada isu child marriage setelah melihat foto-foto seorang anak perempuan yang dinikahkan di Yaman.

 

Too Young To Wed

 

Muskaan, 14, is draped in a red cloth as part of rituals on her wedding day. Muskaan is the second of three siblings, all girls, born to a farmer and a housewife. Like is usually the case, her parents also had to offer some gifts as dowry as part of the marriage. The amount of dowry usually increases with the age of the girl, which is why people also prefer to get their daughters married before 18, India’s legal age of marriage. When asked about how she feels about the marriage, she replied, “What is there to feel, it is all ok. It has to happen.” This photograph is a part of the series ‘Child Brides of Shravasti,’ where I look at the lives of young girls whose lives change as a consequence of early marriage. As per the census 2011, one in four girls in Shravasti gets married before the legal marriageable age of 18 years. With a total fertility rate of 5.2, Shravasti is among the worst performers in the country. I am Saumya Khandelwal @khandelwal_saumya taking over the TYTW feed for the next one week, where I will be posting images from my story ‘Child Brides of Shravasti.’ #tooyoungtowed #protectgirlsrights #endchildmarriage #india #letgirlslearn #girls #women

Sebuah kiriman dibagikan oleh Too Young to Wed (@tooyoungtowed) pada

Foto-foto tersebut dibuat oleh Stephanie Sinclair yang merupakan pendiri dari Too Young To Wed.

“Saya merasa terhormat bisa turut mengajak konsumen untuk berkontribusi pada misi Too Young To Wed dalam membuat para perempuan dapat memutuskan sendiri kapan dan dengan siapa mereka menikah,” jelas Stacey.

Bio In God Bless

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya