Liputan6.com, Jakarta Batu bertumpuk di Sungai Brongkol Argodadi Sedayu, Bantul, jadi destinasi wisata alternatif bagi warga sekitar. Camat Sedayu, Fauzan Mu'arifin mengakui bertumpuk yang ada di sungai tersebut merupakan kreasi anggota karang taruna Dusun Brongkol. Setidaknya seni batu betumpuk ini bisa dilihat sepanjang mata memandang Sungai Brongkol.
"Jumlahnya sekitar 25-an batu betumpuk," ungkap Fauzan beberapa waktu lalu.
Dirinya menjelaskan, ide awalnya memang untuk menjadi daya tarik wisata, sehingga banyak yang berkunjung ke Sungai Bongkol ini. Mengingat sungai tersebut sumber airnya masih sangat baik dan suasana di sekitarnya juga masih sangat bersih.
"Bisa jadi wisata, itu anak anak pada mandi disitu ketinggian di kedung itu 1,5 meter saja. Airnya bersih," kata Fauzan.
Ada 4 titik wisata di Sungai Sedayu
Fauzan mengaku setidaknya ada empat titik destinasi wisata baru yang sudah ada di wilayahnya saat ini, termasuk Sungai Brongkol.
"Sungai ini, Sungai Njeru di Gapura Selatan, ya setidaknya ada empat titik yang sudah jalan," kata Fauzan.
Khusus Brongkol ini menurutnya masih banyak yang harus ditambah untuk memenuhi wisata alternatif. Saat ini pengembangan sudah digodok oleh warga, karang taruna dan Dusun Brongkol.
Advertisement
Menjaga kebersihan
Fauzan berharap dengan adanya gerakan dari karang taruna ini warga sekitar tidak lagi membuang sampah di sungai. Sebab sampah akan membuat Sungai Brongkol sebagai destinasi wisata akan hancur.
"Saya ketemu dukuh dan LPMD saya minta mereka bikin skenario agar sungai terjamin sampah tidak dibuang di sini," ungkap Fauzan.
Terkait buang sampah ia sudah berupaya maksimal agar tidak dibuang di sungai. Sebab kejadian terakhir ada warga yang keracunan akibat sampah dan limbah dibuang di sungai.
"Beberapa waktu lalu di Sungai Konteng ada keracunan ada limbah zat asitelin," kata Fauzan
Ia berupaya selalu menjaga sungai di Sedayu Bantul selalu bersih dan tidak terkena limbah. Apalagi di sekitar Sedayu banyak perusahaan sehingga ia akan berupaya keras agar sungainyaselalu bersih.
"Disini mulai kortaminasi dengan sampah," katanya.
Simak juga video menarik berikut ini:
Lanjutkan Membaca ↓