Liputan6.com, Jakarta Demi menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata menggelar Bali Sales Mission di tiga kota Australia dan di Selandia Baru. Menyertakan 18 pelaku industri pariwisata Tanah Air, kegiatan ini menawarkan beragam paket wisata menarik di berbagai destinasi wisata unggulan Indonesia, seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta dalam acara table top dan business set meeting kepada 400 buyers/wholesalers dan retails agents dari Australia dan Selandia Baru.
Dalam kegiatan yang berformat B to B alias business to business ini, para sellers dari Indonesia akan bertemu dengan 80-90 buyers di masing-masing kota. Kegiatan Bali Sales Mission ini dimulai di Hotel Sofitel Wentworth Sydney pada 14 Mei dan Hotel Windsor Melbourne, Australia pada 15 Mei kemudian dilanjutkan di Hotel Pullman Auckland, New Zealand, 17 Mei dan akan berakhir di Hotel Hyatt Regency Perth, Australia pada 21 Mei 2018..
Baca Juga
Terkait kegiatan ini, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Australia dan Oceania Kemenpar Adella Raung, menurut keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, mengatakan, kegiatan Bali Sales Mission ini merupakan upaya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dari kedua negara tersebut.
Advertisement
“Kegiatan dengan format B to B jauh lebih efektif untuk mengejar target jumlah wisatawan,” kata Adella Raung.
Target Pasar Australia dan Selandia Baru
Tahun ini Kemenpar menargetkan kedatangan 17 juta wisman, sebanyak 1,35 juta wisman di antaranya dari Australia atau naik sekitar 200 ribu dibanding tahun lalu sebanyak 1.188.449 wisman. Sementara itu, target kunjungan wisman dari New Zealand tahun ini diharapkan juga naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang datang sekitar 100 ribu wisman.
“Mudah-mudahan dengan adanya Bali Sales Mission yang melibatkan industri pariwisata dari Tanah Air dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman dari Australia dan New Zealand ke Indonesia pada tahun ini,” kata Adella. Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan pula dapat mencapai target perolehan devisa sebesar Rp 454.252.622.400.
Advertisement
Pasar Utama Pariwisata Bali
Kegiatan Bali Sales Mission ini, kata Adella, diharapkan dapat memulihkan pariwisata di Bali seperti sebelum erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu. “Dari peningkatan tersebut dampaknya nanti diharapkan bisa menular ke 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP), terutama di tiga DPP sebagai fokus, yakni Toba, Mandalika, serta Borobudur meski kita tidak bisa lepas juga menjual Beyond Bali untuk mengenalkan Indonesia,” Adella memaparkan.
Seperti diketahui jumlah kunjungan wisman dari Australia dan New Zealand ke Indonesia tahun ini diproyeksikan akan meningkat. Hal ini antara lain karena adanya penerbangan langsung (direct flight) oleh 2 maskapai penerbangan, yakni Air New Zealand yang telah melakukan penerbangan ke Bali pada April-Oktober lalu dan Emirates yang menurut rencana akan mulai terbang dari Auckland-Denpasar-Dubai pada 15 Juni 2018 mendatang.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik kegiatan Bali Sales Mission ini karena memang fokus Kemenpar di tahun 2018 adalah penjualan produk setelah sukses branding dan advertising di tahun sebelumnya. “Bali sangat tepat dijual di Australia karena memang merupakan destinasi favorit mereka. Kegiatan sales mission ini, menambah optimis saya kunjungan wisman Australia dan New Zealand tahun ini naik,” ujar Arief Yahya.