Ruang Hijau Dipercaya dapat Tingkatkan Kesehatan Mental Banyak Orang

Hasil penelitian mengungkap manfaat ruang hijau yang dapat meningkatkan kesehatan mental banyak orang.

oleh Ayudya Annisa diperbarui 03 Agu 2018, 11:51 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 11:51 WIB
Ilustrasi Tai Chi (iStockphoto)
Berolahraga di ruang hijau (Ilustrasi iStockphoto)

Jakarta Setiap kota di dunia pasti memiliki ruang hijau untuk beragam fungsi dan dapat digunakan oleh siapa saja. Memang perasaan tenang, menyejukkan dan menyegarkan kerap tercipta usai berkunjung ke ruang hijau.

Dilansir dari Time, di Philadephia ada upaya untuk tingkatkan kesehatan mental penduduk dengan melakukan penghijauan serta pembersihan pojok lahan kosong.

Upaya penghijauan dan pembersihan yang dilakukan lewat penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penduduk perumahan yang merasa depresi, dan merasa hampa.

Dr. Eugenia South selaku co-author dari penelitian, menyebutkan bahwa penghijauan lahan kosong adalah intervensi (upaya peningkatan kesehatan) struktural yang bisa dibilang sangat sederhana juga terjangkau namun memiliki dampak untuk populasi yang luas. Melakukan intervensi sederhana pada lingkungan akan berdampak pada kesehatan.

Dalam penelitiannya, tim peneliti mengidentifikasi 541 lahan kosong di Philadelphia dan membaginya menjadi beberapa cluster dalam radius seperempat mil. Cluster-cluster ini merupakan wilayah yang terlihat seperti lahan mati; banyak pembuangan ilegal, mobil-mobil tak terurus, dan ditumbuhi tanaman liar.

Selanjutnya, mereka mewawancarai 442 orang dewasa yang tinggal pada salah satu cluster tersebut. Orang-orang ini diinformasikan bahwa mereka terpilih untuk sebuah penelitian yang fokus pada peningkatan pemahaman tentang kesehatan kota, dan mereka juga menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental. Tapi, mereka tidak tahu para peneliti terlibat dalam upaya pembentukan ruang hijau kota yang akan datang.

Setelah survei awal selesai, para peneliti secara acak memilih 37 pojok cluster untuk intervensi ruang hijau yang termasuk membuang sampah dan puing, menanam rumput dan pohon, memasang pagar dan melakukan perawatan rutin. 36 cluster lain, sampahnya dibuang dan diadakan pemeliharaan ringan, tetapi sedikit upaya untuk meningkatkan ruang hijaunya. Sisa 37 cluster lainnya tidak tersentuh.

 

Dalam 18 bulan setelah menyelesaikan upaya restorasi, para peneliti mewawancara ulang 342 orang yang pernah diwawancara, sepertiga dari mereka yang tinggal di dekat salah satu cluster ditugaskan untuk intervensi penghijauan. Dibandingkan dengan orang yang tinggal ditempat tanpa perbaikan, orang-orang ini mengalami penurunan depresi sampai 41% dan hampir 51% perasaan tidak berharga juga menurun. Peningkatan keseluruhan untuk kesehatan mental secara statistik memang tidak signifikan, tetapi South mengatakan para peneliti cukup yakin bahwa kesehatan mental orang-orang menjadi lebih baik.

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghijauan perkotaan dapat menawarkan peluang nyata bagi kota-kota yang ingin meningkatkan kesehatan mental penduduk. Terutama karena biayanya hanya sekitar $ 1.600 untuk mengubah banyak lahan kosong, dan $ 180 per tahun untuk mempertahankannya. South dan rekan-rekannya sudah bekerja dengan Pennsylvania Horticultural Society untuk mengimplementasikan program ini secara lebih luas di Philadelphia dan banyak kota lain yang juga sudah berminat.

Misi semacam ini tak hanya terjadi di belahan Amerika, sejumlah ibukota di Indonesia pun sedang bergiat untuk menambah daerah hijau. Menarik mengetahui bahwa dengan banyaknya daerah hijau di dekat kita tinggal, tingkat kesehatan mental bisa terjaga. Sebuah riset yang wajib diketahui pemerintah pastinya. Setuju?

Penulis: Ayudya A

Sumber: Fimela.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya