Liputan6.com, Jakarta - Kita tak akan lupa dengan cinta pertama, mereka bilang. Mungkin iya, bisa jadi tidak. Dengan akhir yang tak selalu bahagia, Anda mungkin ingin mengenyahkan kenangan kurang baik yang kadang masih merayap ke dalam pikiran.
Tak semua orang beruntung cinta pertamanya disambut dengan tangan terbuka. Beberapa di antaranya, mungkin juga Anda, mengalami tragedi bertepuk sebelah tangan di pengalaman pertama ini.
Perasaan itu mungkin menyakitkan, bahkan bisa meninggalkan trauma. Namun, semua itu bisa jadi salah satu faktor yang membentuk diri Anda sekarang. Jadi, memangnya kenapa sih cinta pertama sering kali bertepuk sebelah tangan?
Advertisement
Baca Juga
Masih terlalu polos
Dulu Anda mungkin masih terlalu polos dan naif memahami cinta. Anda berpikir, selama mencintai seseorang dengan setulus hati, orang tersebut akan berlaku serupa. Tapi, kenyataannya, tak semua cinta berbalas.
Tak semua perasaan bertemu respons serupa dari pihak di seberang sana. Kepolosan ini membuat Anda jadi terlalu terburu-buru menyatakan cinta. Padahal, si dia belum memberi tanda-tanda memiliki perasaan yang sama.
Gelisah berlebihan
Ada perasaan gelisah yang terus mengganggu pikiran jadi alasan berikutnya. Pertama kali jatuh cinta, sikap dan perilaku Anda jadi sulit dikendalikan, terlebih jika dia tengah ada di jarak pandang. Sifat ini sangat mungkin jadi petaka.
Dengan Anda yang menghindar atau melakukan hal bodoh, si cinta pertama bisa jadi tak tertarik, apalagi sampai memerhatikan. Jadinya, ya Anda cuma sibuk sendiri dengan rasa gelisah di dalam hati tanpa upaya mengatasinya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cinta atau Suka?
Belum bisa membedakan cinta dan semata tertarik
Anda dulu masih kesulitan membedakan mana cinta dan mana yang cuma perasaan tertarik. Bahkan, Anda mungkin sempat menganggap kekaguman sebagai rasa cinta. Akhirnya, Anda berlebihan mengharapkan balasan cintanya.
Mencintai seseorang yang disukai banyak orang
Apakah dia dulu sosok yang populer di sekolah? Atau mungkin model siswa teladan? Cinta pertama seringkali adalah seseorang yang begitu populer. Dia disukai banyak orang. Banyak yang ingin dekat dan merebut hatinya, sehingga Anda jadi tak punya ruang untuk bisa dekat dengannya.
Minder
Anda saat itu masih cupu untuk urusan cinta. Sehingga belum punya rasa percaya diri untuk sekadar menyapanya. Tak ada usaha ini membuat Anda mungkin tak diperhatikan si dia. Pada akhirnya, perasaan yang ada pun Anda pendam sendiri, atau hanya main mata dengan teman saat dia lewat. (Endah Wijayanti)
Advertisement