Keindahan Menapaki Jejak Rasul di Setiap Sudut Perjalanan Religi

Selain menyambangi Tanah Suci Makkah, wisata religi juga menapaki jejak rasul di setiap perjalanan religi.

oleh Komarudin diperbarui 10 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 16:00 WIB
Keindahan Menapaki Jejak Rasul di Setiap Sudut Perjalanan Religi
Selain menyambangi Tanah Suci Makkah, wisata religi juga menapaki jejak rasul di setiap perjalanan religi. (Dok.Istimewa/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, kawasan Timur Tengah memang menjadi salah satu tujuan utama orang Indonesia untuk berwisata, terkhusus untuk umat Muslim. Setiap tahun, kunjungan ke sana terutama ke Arab Saudi selalu penuh dipadati orang Indonesia. Tujuan utama menyambangi negara yang diselimuti gurun tersebut untuk beribadah ke Tanah Suci, sebagai salah satu rukun Islam.

Tak sekadar menyambangi Tanah Suci, orang Indonesia juga banyak melakukan perjalanan wisata religi dengan menapaki jejak Muhammad SAW dari setiap sudut masjid, yang menjadi saksi hidup perjalanan beliau dahulu kala. Salah satunya, Masjid Al–Aqsa yang berada di Palestina.

Di setiap dinding masjid, arsitekturnya masih menyimpan cerita bagaimana Nabi Muhammad bermalam sebelum berangkat ke langit ketujuh dalam perjalanan Isra Miraj. Kisahnya yang tersimpan dalam Al-Quran itulah membuat wisatawan Indonesia gemar menelisik kehidupan beliau dari bangunan-bangunan bersejarahnya.

Itu juga diakui oleh tur dan travel Rafa Lintas Cakrawala yang baru saja mengajak 32 peserta jemaah untuk melakukan perjalanan "Jejalah Jejak Rasul di 3 Negara (Amman, Jordania, dan Mesir)" dari 19-30 Oktober lalu.

Kegiatan ini juga menjadi program rutin dari agen travel tersebut. Di dalam perjalanan Jelajah Jejak Rasul ini, Rafa Lintas Cakrawala turut mengajak Ustaz Ma'mun, selaku pimpinan Rafa Lintas Cakrawala untuk mendampingi para jemaah selama program berlangsung dan Handayani Patrianti, yang akrab dipanggil Ibu Anti selaku Managing Director Rafa Lintas Cakrawala.

"Melalui progam ini, kami ingin mengajak para jemaah menapaki jejak-jejak para Rasul di Amman, Jordania, maupun Mesir. Termasuk pula mengunjungi Masjid Al Aqsa di Palestina, yang merupakan masjid ketiga kaum Muslimin, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi", jelasnya baru-baru ini.

Tak hanya sekadar mengajak wisatawan Muslim untuk menapaki sejarah saja, tetapi mereka juga mengajak semua umat Muslim untuk terus mengunjungi masjid bersejarah tersebut. Tapi, Rafa Lintas Cakrawala yakin jika dengan seringnya menyiarkan Masjid Al-Aqsa dunia pun akan melindungi masjid bersejarah tersebut.

Rafa Lintas Cakrawala rutin melaksanakan program Jelajah Jejak Rasul setiap tahunnya. Program terbaru berikutnya akan dilaksanakan pada Januari 2019.  Rafa Lintas Cakrawala juga menggandeng Wardah Beauty Cosmetic yang diwakilkan Carolina Septriasa sebagai Chief of team Art/ Director of Art Team Wardah untuk membagikan jemaah paket kecantikan haji dan umrah khusus untuk kebutuhan bagi para jamaah selama beribadah. 

Mengenal Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa (Dok.Istimewa/Komarudin)

Masjid Al-Aqsa menjadi salah satu masjid suci umat Islam. Selain Al-Aqsa, ada Masjidil Haram di Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid yang memiliki kubah berwarna emas itu berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif di area seluas 14 hektar. Al-Aqsa memiliki arsitektur indah yang terpancar dari kubah emas, dan perpaduan keramik biru di bagian luar masjid.

Di dalam kompleks tempat masjid Al–Aqsa berdiri terdapat Dome of The Rock, yang diyakini sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Miraj. Masjid The Dome of The Rock inilah yang sering disangka sebagai Masjid Al-Aqsa. Walau indah, namun perjalanan menuju ke sana rupanya tak semulus yang dibayangkan.

"Ada beberapa kendala untuk melaksanakan kunjungan ke Baitul Maqdis, antara lain proses Visa yang begitu lama dan sering kali dikeluarkan last minute (menit-menit terakhir)," jelas Anti.

"Sehingga, kami perlu ekstra memberikan dan terus menumbuhkan rasa percaya calon jemaah untuk tetap berdoa, karena ikhtiar sedang maksimal dijalankan dan kami berusaha tetap konsisten dengan tanggal keberangkatan yang kami miliki, dan jemaah tetap akan berangkat pada akhirnya, tanpa mengubah harga dan itinerary perjalanan," tambahnya.

Selain itu, faktor seperti pemberitaan tentang Baitul Maqdis yang identik dengan kejadian-kejadian juga sempat memberikan keraguan jemaah untuk berangkat. "Namun Alhamdulillah dengan segala kendala yang ada, selama ini kami dapat melaksanakan program Jelajah Jejak Rasul dengan baik," ungkap Anti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya