Studi: Alasan di Balik Keinginan Kuat untuk Balikan Setelah Dicampakkan

Padahal tahu kalau sudah disakiti, kok bisa-bisanya malah mau balikan dengan mantan kekasih? Ini penjelasannya menurut penelitian ilmiah.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Des 2018, 02:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2018, 02:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi relationship. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tahu sudah disakiti, tapi ada sebuah fenomena yang kerap terjadi ketika seseorang dicampakkan pasangannya. Saat ditinggalkan si dia, keinginan untuk balikan malah bisa jadi sangat kuat.

Pada sebuah eksperimen, dr. Fisher, dr. Brown, dan dr. Aron dari Stony Brook University di New York memindai otak pada 40 lelaki dan perempuan muda yang baru saja dicampakkan  kekasih mereka. Seperti dalam penelitian "Cinta Baru" pada 2007 oleh Brown dan Fisher, para peneliti membandingkan dua kelompok gambar. 

Yang pertama diambil ketika subjek penelitian sedang memandangi foto seorang teman. Kedua, ketika mereka sedang memandangi foto mantan kekasih.

Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa saat memandangi foto orang yang telah mencampakkan, wilayah otak terhubung dengan rasa sakit fisik, perilaku kelainan obsesif-kompulsif (OCD), pengambilan risiko, dan pengendalian amarah langsung aktif.

Para peneliti juga mendapati, ketika seseorang dicampakkan, sejumlah wilayah pada otak biasanya bersinar lebih terang dan membuat orang tersebut semakin tertarik pada pasangan yang telah mencampakkannya. 

Dijelaskan lebih lanjut bahwa ketika para subjek penelitian melihat foto mantan pasangan, hal itu memicu sistem dopamin di otak. Sistem dopamin ini sama dengan sistem yang terkait dengan kenikmatan dan kecanduan sehingga keinginan untuk bisa balikan untuk kembali bahagia bisa meningkat.

Hancurnya sebuah hubungan juga bisa memicu masalah kesehatan. Orang yang baru patah hati atau dicampakkan bisa depresi dan sistem kekebalan tubuhnya berkurang. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang telah melewati fase penyangkalan dan hormon kebahagiaan seperti dopamin telah menghilang.

Untuk bisa kembali menormalkan sistem tersebut, butuh waktu sekitar satu bulan untuk setiap tahun hubungan yang dijalani. Misal, baru putus dengan seseorang yang telah bersama selama tiga tahun, bisa jadi kita bakal butuh waktu tiga bulan untuk bisa benar-benar mengenyahkan perih di hati.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian di atas, kalau sungguh ingin move on, Anda harus mengambil sikap untuk meninggalkan semua kenangan bersamanya. Yang paling penting, jangan memandangi fotonya. (Endah Wijayanti/Fimela.com)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya