Liputan6.com, Jakarta - Tol Trans Jawa baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis, 20 Desember 2018. Dengan terkoneksinya akses darat sepanjang Pulau Jawa, konektivitas antardaerah diharapkan lebih lancar. Anda pun bisa lebih leluasa berwisata ke mana-mana.
Salah satu jenis wisata yang digemari belakangan ini adalah wisata kuliner. Tak ada salahnya kan menghabiskan liburan akhir tahun dengan memanjakan lidah lewat kuliner tradisional.Â
Bingung menentukan kuliner yang ingin dicicipi? Bagaimana bila kita susuri sepanjang utara Banten dan Jawa Barat? Liputan6.com merangkum enam kuliner tradisional yang lezat dan menanti dicoba berdasarkan handbook Peta Kuliner Trans Jawa yang disusun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Advertisement
1. Nasi Gonjleng dari Cilegon
Cilegon merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Banten. Kota ini ternyata menyimpan kuliner yang unik, yaitu nasi gonjleng. Berlokasi di Jalan R.A. Kartini No. 2, nasi gonjleng ini memiliki bumbu dan rasa yang mirip dengan nasi kebuli.Â
Bumbunya yaitu bunga lawang dan kapulaga, kemudian disajikan dengan acar dan empleng. Dagingnya pun bervariasi, mulai dari daging kerbau, sapi, kambing atau ayam. Mengapa namanya nasi gonjleng? Karena nasi ini dimasak dan dimakan bersama-sama oleh petugas ronda pada masanya.Â
2. Satai Bandeng dari Serang
Kalau biasanya kita makan ikan bandeng langsung dari piringnya, di Serang beda. Ada satai yang dagingnya adalah ikan bandeng utuh. Satai bandeng ini sudah ada dari zaman Kesultanan Banten pada abad ke-16.
Ketika diproses, daging ikan bandeng dihancurkan dulu, baru dicampur dengan santan dan bumbu-bumbunya. Setelah itu, dagingnya dimasukkan kembali ke kulit ikan bandeng yang memang keras dan dibakar. Karena kerasnya itulah, satai bandeng terlihat seperti ikan utuh.
Â
Daging Kambing hingga Jambal
3. Rabeg H. Naswi Magersari dari Serang
Setelah satai bandeng, ada juga rabeg yang juga merupakan hidangan wajib di Kesultanan Banten dulu. Rabeg berbahan dasar daging kambing dengan citarasa manis gurih dan sedikit pedas. Rumah makan Rabeg H. Naswi yang terletak di Jalan Mayor Syafe'i No. 30 wajib dikunjungi apabila Anda ingin melihat pengolahan rabeg yang masih bersifat tradisional.
4. Pepes Jambal dari Karawang
Karawang memang rajanya pepes jambal karena banyak sekali ditemui rumah makan yang menyajikan pepes jambal sebagai menu utamanya. Namun, ada satu rumah makan pepes jambal yang bersejarah, yakni Pepes Jambal Walahar H. Dirja. Berdiri sejak zaman Belanda, rumah makan pepes jambal ini masih tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Advertisement
Makanan Enak dari Cirebon
5. Empal Gentong Mang Darma
Cirebon memiliki makanan khasnya, yaitu empal gentong. Namun, ada satu rumah makan empal gentong yang direkomendasikan oleh handbook ini, yaitu Empal Gentong Mang Darma. Empal gentong ini mirip seperti gulai, hanya dimasaknya dengan gentong di atas kayu bakar. Daging yang tersaji dalam empal gentong ini bisa bervariasi, mulai dari usus, babat dan daging sapi.
6. Nasi Jamblang dari Cirebon
Bila biasanya kita melihat nasi dibungkus kertas cokelat atau daun pisang, nasi jamblang beda. Nasi ini dibungkus dengan daun jati. Lauknya bervariasi sesuai dengan kuliner Indonesia lainnya dan disajikan secara prasmanan. Rekomendasi tempat untuk menyantap nasi jamblang adalah Nasi Jamblang Ibu Nur yang terletak di Jalan Cangkring II No. 45. (Esther Novita Inochi)
Saksikan video pilihan berikut ini: