Liputan6.com, Jakarta - Jerawat jadi masalah kulit yang tak jarang dialami cukup banyak orang. Tidak hanya saat muncul saja, bekas jerawat pun sering kali mengganggu penampilan dan akhirnya membuat seseorang jadi kurang percaya diri.
Dilansir dari Harper's Bazaar USA, Jumat, 1 Februari 2019, bekas jerawat bisa disebabkan beberapa faktor antara lain genetik, jenis, serta warna kulit. Warna kulit lebih terang cenderung rentan terhadap bekas kemerahan setelah peradangan usai.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, warna kulit lebih gelap biasanya akan mengkhawatirkan hiperpigmentasi yang membuat bekas jerawat menjadi hitam atau kecokelatan. Bekas jerawat sendiri terbagi atas beberapa macam. Pertama, ice pick, yakni bekas jerawat kecil, namun menembus jauh ke dalam lapisan kulit, serta menimbulkan bekas luka berbentuk silinder.
Lalu, ada boxcar scar, di mana bekas jerawat jenis ini amat terlihat dan memiliki sudut-sudut yang jelas. Terakhir, ada hyperthropic scar, yakni bekas jerawat yang muncul lagi karena kulit memproduksi kolagen berlebih di bagian tersebut.
Cara pertama yang bisa ditempuh untuk menangani bekas jerawat adalah chemical peeling. Chemical peeling bisa dilakukan sendiri di rumah atau lebih baik lagi jika dilakukan dengan bantuan dokter. Selain chemical peeling, penggunaan serum vitamin C dan vitamin E juga dianjurkan untuk membantu proses regenerasi kulit.
Namun secara khusus, untuk tipe bekas jerawat yang merusak ke dalam lapisan kulit seperti ice pick, rolling scar, ataupun boxcar scars, ada baiknya cari treatment khusus penambah kolagen di klinik kecantikan. Sementara untuk hyperthropic, mengurangi kolagen adalah kuncinya. (Fitri Andiani/Fimela.com)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: