Riset Menyebutkan SDM Indonesia Kurang Menguasai Bahasa Inggris

Berdasarkan riset EF EPI 2018 menyebutkan, posisi Indonesia sebagai negara dengan penguasaan bahasa Inggris cukup rendah.

oleh Komarudin diperbarui 31 Mar 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2019, 22:00 WIB
EF English Career Track
Berdasarkan riset EF EPI 2018 menyebutkan, posisi Indonesia sebagai negara dengan penguasaan bahasa Inggris cukup rendah (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menguasai bahasa Inggris menjadi salah satu kunci untuk tampil terdepan dan bersaing di dunia kerja global. Untuk mendukung itu, EF English Center for Adults meluncurkan Career Track pada Maret 2019 yang diadakan di empat yaitu The Plaza Office Tower, Kuningan City, FX dan Mall Taman Anggrek.

Sumber daya manusia Indonesia (SDMI), merujuk pada peringkat Human Capital Index yang terbaru, saat ini menempati peringkat ke-651. Suatu kemajuan mengingat pada tahun sebelumnya berada di urutan ke-72. Meski begitu, posisi Indonesia masih di bawah negara ASEAN lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Brunei Darussalam.

Tak hanya sumber daya manusia, EF EPI (English Proficiency Index) 2018, posisi Indonesia sebagai negara yang penguasaan bahasa Inggris-nya cukup rendah. Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan EF secara global.

Pada 2018 lalu, Indonesia berada di posisi ke-51 dari ke-80 negara internasional yang termasuk dalam riset. Sementara dari 21 negara Asia, Indonesia ada pada peringkat ke-13.

Berdasarkan riset dan survei itu, EF berusaha untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia. Apalagi, berkaitan dengan kompetensi global di dunia kerja yang memiliki kontribusi luas bagi kemajuan Indonesia.

"Untuk itulah kami menghadirkan Career Track untuk siswa minimum tingkat elementary dengan metode pengajaran Learn Try Apply yang lebih intensif dan padat dengan tenaga pengajar yang seluruhnya sudah memiliki sertifikasi di bidang pengajaran Bahasa Inggris," kata Head of Marketing EF English Centers for Adults Evan Januli, dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.

Evan melanjutnya, materi dan fokus Career Track lebih mengarah kepada fokus kemampuan karena pengalaman sehingga segala aspek yang akan disampaikan akan sangat relevan dengan kebutuhan siswa terkait.

"Career Track menjadi produk pelengkap yang disusun khusus untuk kebutuhan profesional saat ini dan dipandu dengan tenaga pengajar berkualifikasi, memungkinkan siswa belajar lebih mendalam mengenai kebutuhan bahasa Inggris di dunia kerja, untuk meningkatkan kompetensi sebagai tenaga kerja dengan skala global," lanjut Evan.

Sementara itu, Associate Director Michael Page Indonesia Amelia Lestari mengatakan, banyak tenaga kerja Indonesia yang mumpuni, tapi penguasaan Bahasa Inggris masih di level kurang. Untuk itu Indonesia harus mempersiapkan pengembangan sumber daya manusia yang memiliki standar kompetensi mengikuti kualifikasi global.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya