Melihat Hidup Secara Mendalam Bersama Greatmind

Kehidupan yang serba cepat membuat banyak orang tak melihat sesuatu secara mendalam.

oleh Putu Elmira diperbarui 02 Apr 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 18:00 WIB
Launching Greatmind.id
Launching Greatmind.id di RUmah Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Maret 2019 (dok. Liputan6/Fairuz Fildzah)

Liputan6.com, Jakarta - Hiruk pikuk kota, pekerjaan, dan tuntutan hidup membuat banyak orang tertekan. Tuntutan serba cepat secara tak sadar membuat manusia jarang berpikir dalam tentang kehidupan di sekitarnya.

Greatmind hadir untuk mengajak pembaca melihat kehidupan lebih dalam. Terdapat 125 penulis konten yang terdiri dari public figure, penulis, serta aktivis sosial dan lingkungan.

"Media ini bisa jalan kalau dimiliki oleh community. Apa yang saya harapkan adalah influencer dan key opinion leader di Indonesia bisa menciptakan konten. Sebagai opinion leader mereka bisa memberi sudut pandang yang positif," ungkap Ben Soebiakto, pendiri Greatmind dalam peluncuran Greatmind.id di Rumah Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Maret.

Ben bersama tim Greatmind ingin menebarkan pengaruh positif untuk pembacanya. Ia ingin membuka perspektif baru serta menyikapi secara bijak naik-turunnya hidup. Greatmind hadir untuk mengajak pembaca agar nyaman dan bersyukur akan kehidupan yang mereka miliki.

Marissa Anita
Marissa Anita di acara launching Greatmind.id di Rumah Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Maret 2019 (dok. Liputan6/Fairuz Fildzah)

Hidup yang kini serba cepat pun membuat Marissa Anita, jurnalis dan aktris serta Reza Gunawan, pakar holistik turut andil menjadi kontributor Greatmind. Kampanye hidup slow atau perlahan mengajak pembaca Greatmind untuk memperhatikan sekitar.

"Kita tak lagi membaca secara mendalam, makanya sekarang sumbu orang banyak yang pendek. Mudah banget terprovokasi. Kita nggak lagi sabar untuk mengetahui isu secara dalam," kata Marissa yang kini sedang puasa media sosial.

Reza Gunawan pun merasa kalau kecepatan dalam hidup bisa positif dan negatif. Namun, banyak hal negatif, seperti lupa dengan diri sendiri maupun kehadiran bersama orang-orang terkasih.

"Cepat bisa toxic kalau kita lupa sama mana yang prioritas. Saking semua cepat, membuat semua terasa penting, tapi kita lupa mana yang benar-benar penting," ucap Reza.(Fairuz Fildzah)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya