Liputan6.com, Jakarta Menurunnya jumlah wisatawan adalah dampak yang terjadi di sektor pariwisata pasca gempa bumi mengguncang Nusa Tenggara Barat setahun lalu. Padahal sektor pariwisata selama ini menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di bumi 'Seribu Masjid'.
Meski mengalami penurunan jumlah wisatawan, ditambah meroketnya harga tiket pesawat, semangat para pelaku industri di Lombok tak ikut terpendam dan memadam.
Advertisement
Justru para pelaku UMKM dibidang kuliner antusias berpartisipasi dalam Pesta Wirausaha 2019. Acara yang berlangsung di Bandar Udara Selaparang, Kota Mataram pada 24-26 April 2019 itu terselenggara berkat berkat kerja sama dengan PT Upfield Indonesia, pemegang merek Blue Band dengan komunitas wirausahawan muda Tangan Di Atas (TDA) dan Indonesia Chef Association (ICA).
Advertisement
Acara berupa festival masak dan kuliner bertema Lombok Bangkit bersama Blue Band ini pun berhasil menggalang lebih dari 350 pelaku UMKM kuliner setempat.
Mereka berasal dari 'lintas generasi'. Mulai dari generasi muda yang baru lulus sekolah kejuruan, hingga para perintis usaha di bidang restoran dan kue-kuean yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Direktur Pemasaran PT Upfield Indonesia Wilya Suwito mengatakan kerja sama dengan TDA dan ICA, sejalan dengan visi perusahaan.
"Perusahaan kami senantiasa mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Melalui Blue Band yang merupakan salah satu produk unggulan PT Upfield Indonesia, kami tergerak untuk bahu membahu dengan kedua organisasi tersebut dalam menyemangati para pelaku UMKM di Lombok agar terus bangkit memulihkan usaha pasca bencana gempa bumi," kata Wilya Suwito.
Sepanjang Pesta Wirausaha, para peserta berkesempatan menambah wawasan bisnis sekaligus mengasah teknik memasak dengan mengikuti sejumlah sesi seminar. Bersama sejumlah pengusaha dan pakar di bidangnya, PT Upfield Indonesia memberikan tips penting dalam mengembangkan usaha, termasuk kiat beriklan secara digital dan memanfaatkan menu bercita rasa lokal dengan peluang bisnis tinggi.
Para pelaku UMKM kuliner juga mengadu kecakapan dalam kompetisi baking dan cooking. Sejumlah 60 peserta (sebelumnya telah melalui proses seleksi awal) selama dua hari berturut-turut, bersaing mengumpulkan poin tertinggi.
Poin itu untuk memenuhi sejumlah kriteria, seperti kebersihan, kreativitas, teknik penyajian, dan rasa. Penyelenggaraan kompetisi bertambah seru karena peserta mendapatkan komentar dan tips para juri dari Direktur Pemasaran PT Upfield Indonesia Wilya Suwito dan dua chef terkemuka mewakili ICA, yaitu Chef Juna dan Chef Anton.
Seminar yang Menginspirasi
Selain itu, Blue Band berbagi ilmu kepada para pelaku UMKM mengenai pola makan masyarakat yang dapat membuka peluang bisnis dalam sesi seminar. Wilya mengatakan di tengah menurunnya belanja rumah tangga dewasa ini, ternyata masyarakat masih mempertahankan pengeluaran untuk dua kegiatan.
Pertama, jalan-jalan. Kedua, membeli makan di luar rumah. Walau melakukan penghematan, masyarakat tetap menyisihkan dana, setidaknya tiap minggu untuk makan di luar bersama keluarga.
"Usaha kuliner akan tetap memiliki potensi untuk tumbuh, demikian halnya di Lombok yang kini dalam pemulihan pasca gempa," ujar Wilya sambil menyemangati para peserta seminar, dengan menyampaikan sejumlah kisah inspiratif para mitra UMKM pengguna Blue Band.
Dalam upaya untuk memajukan usaha para pelaku UMKM kuliner, Blue Band menggunakan berbagai pendekatan yang menginspirasi, termasuk menularkan ilmu mengolah makanan yang bernutrisi dan lezat. Tak hanya itu, mengingat banyaknya kaum perempuan yang terjun sebagai pelaku UMKM kuliner, Blue Band mengemas dukungan tesebut melalui program Mompreneur.
Selain menawarkan produk terbaik bagi para mitra UMKM, Blue Band juga menyediakan pendampingan melalui layanan para food service consultant.
Para konsultan yang tersebar di seluruh Indonesia hadir untuk mendorong para pelaku UMKM kuliner agar mampu menghasilkan produk konsisten dalam keunggulan kualitas, efisien dalam pengolahan, serta terjamin dari sisi keamanan dan kesehatan.
"Kami berharap dapat terus bertumbuh bersama para mitra pelaku UMKM. Harapan kami, selain setia menggunakan produk Blue Band, dengan pendampingan kami mereka tidak hanya mampu mengolah produk makanan yang lezat dan bernutrisi tetapi juga mahir mengkreasikan makanan secara kreatif," tutup Wilya.