Bakat-Bakat Muda Memukau dalam Konser Perdana Gita Bahana Nusantara 2019

Gita Bahana Nusantara 2019 menampilkan para seniman muda berbakat yang diseleksi dari Sabang sampai Merauke.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Agu 2019, 18:03 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 18:03 WIB
Bakat-Bakat Muda Memukau dalam Konser Perdana Gita Bahana Nusantara 2019
Gita Bahana Nusantara. (dok. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Campur aduk, kesan yang didapat mayoritas penonton sepanjang menikmati konser perdana Gita Bahana Nusantara 2019. Paduan suara dan orkestra yang terdiri anak-anak muda berusia 15-23 tahun itu dikenal sebagai salah satu pengisi acara HUT RI setiap tahun di Istana Merdeka.

Sebelum tampil di hadapan Presiden, para pejabat, dan tamu negara, ratusan anak yang terpilih melalui seleksi ketat itu menggelar konser perdana di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada Rabu, 14 Agustus 2019. Konser tersebut dihadiri pula oleh Mendikbud Muhajir Effendy dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.

Konser dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Yang diperdengarkan adalah versi tiga stanza, versi resmi menurut aturan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Sejumlah lagu nasional turut dimainkan, seperti 'Bagimu Negeri', 'Bangun Pemudi-Pemuda', 'Indonesia Pusaka', hingga 'Satu Nusa Satu Bangsa'. Begitu pula dengan medley lagu-lagu tradisional.

Saat itulah, kelompok perkusi yang berada di sayap kiri mendapat porsi yang cukup besar. Kendang dan gong bisa berpadu apik dengan alat musik barat seperti biola, saksofon, hingga drum. Namun, bintang pada tahun ini adalah alat musik kolintang dari Minahasa.

Menurut Sapta Keswara Kusbini yang bertindak sebagai konduktor I, ada delapan lagu daerah yang dirangkai dalam medley tersebut. Dari ujung paling barat diwakili lagu Aceh, 'Bungong Jeumpa', kemudian lagu 'Si Patokaan dari Minahasa', hingga 'Yamko Rambe Yamko' mewakili ujung timur, semua itu melambangkan kesatuan dari Sabang sampai Merauke.

"Kita ingin menyatukan dari Sabang sampai Merauke melalui lagu-lagu daerah. Dan ditutup dengan lagu 'Syukur'. Sebagai pengingat agar kita selalu bersyukur," ujarnya.

Paduan suara Gita Bahana Nusantara itu tak hanya bernyanyi, mereka juga menampilkan koreografi sederhana sesuai ciri khas daerah dari lagu yang dibawakan. Bahkan, pada akhir medley, mereka ikut menabuh rebana beragam ukuran dan menambah semarak pertunjukan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bakat-Bakat Muda

Bakat-Bakat Muda Memukau dalam Konser Perdana Gita Bahana Nusantara 2019
Gita Bahana Nusantara. (dok. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud/Dinny Mutiah)

Pertunjukan makin meriah dengan penampilan solo dua penyanyi dari barisan paduan suara. Salah satunya diketahui bernama Vanda, siswa kelas 3 SMA Kedungwaru, Jawa Timur.

Berbadan mungil, suaranya ternyata cukup mengejutkan. Ia membawakan lagu Pahlawan Merdeka dalam aransemen keroncong. Cengkoknya tak kalah dari penyanyi keroncong legendaris, Sundari Soekotjo, tetapi dalam versi alto.

"Waktu latihan itu kita memang enggak boleh malu-malu, kak. Harus mau unjuk diri," jawabnya saat ditanyai soal penampilannya kala itu.

Vanda menjadi bagian dari 140 anak yang terpilih dalam kelompok paduan suara Gita Bahana Nusantara angkatan 17. Ia menjalani seleksi sejak dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga nasional sejak Juli 2019.

Selanjutnya, ia mengikuti masa karantina yang dimulai sejak 1 Agustus 2019 lalu di Wisma Kinasih, Depok. Selain bersama kelompok paduan suara, ia juga berlatih dengan 74 anggota orkestra dengan beragam keahlian.

"Mereka yang terpilih itu harus sudah bisa membaca notasi, baik notasi balok ataupun notasi angka. Sementara yang pemain instrumen begitu baca notasi, bisa langsung memainkannya," terang Sapta.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy berharap bakat yang ditampilkan lewat Gita Bahana Nusantara itu akan terus dipupuk dan menjadi karir pilihan masa depan. Apalagi, ia melihat kualitas para individu yang terpilih, meningkat setiap tahunnya.

"Tidak ada karier yang tidak ada masa depan. Asal dipupuk dengan baik, semua punya masa depan, apalagi Indonesia lagi gencar-gencarnya mengembangkan industri kreatif," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya