Turis Dilarang Tunggangi Gajah di Angkor Wat Kamboja Mulai 2020

Pihak pengelola Angkor Wat mengatakan, memanfaatkan gajah sebagai bagian dari bisnis sudah tidak pantas dilakukan.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Nov 2019, 12:02 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 12:02 WIB
Angkor Wat Kamboja
Turis mengunjungi candi Angkor Wat di provinsi Siem Reap, barat laut Kamboja pada 16 Maret 2019. Pada tahun 1992, Angkor Wat masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. (TANG CHHIN Sothy / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kamboja baru-baru ini telah memutuskan langkah berani. Mereka bakal melarang turis menunggangi gajah di Angkor Wat, Siem Reap. Melansir dari New Straits Times, Senin (18/11/2019), kebijakan ini resmi berlaku mulai 2020.

Berdasarkan laporan AFP yang dipublikasi pada Jumat, 15 November 2019, Angkor Wat telah menarik perhatian wisatawan mancanegara (wisman) untuk bertandang. Salah satu agenda favorit mereka adalah menunggangi gajah berkeliling kompleks candi yang dikenal lewat pemandangan matahari terbitnya itu.

Pada 2018, tercatat sebanyak enam juta turis di puncak kunjungan ke kompleks candi di utara Siem Reap tersebut. Juru bicara pengelola Angkor Wat, Apsara Authority, menuturkan bahwa sebagian gajah di sana terbilang sudah tua.

Selain itu, memanfaatkan gajah sebagai bagian dari bisnis sudah tidak pantas dilakukan. Ia menambahkan, lima dari 14 gajah yang dulunya 'bekerja' di Angkor Wat sudah ditransfer ke sebuah komunitas hutan berjarak 40 kilometer (km) dari kompleks candi.

"Mereka akan hidup secara liar dan bebas di sana," tuturnya. Sisa dari para gajah di Angkor Wat akan dipindahkan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Buah dari Protes Panjang

Sambo, gajah wisata Kamboja
Seekor gajah wisata di kawasan wisata candi Angkor Wat di Kamboja mati terkena serangan jantung karena kelelahan. (Sumber Yem Senok via Facebook)

Keputusan ini disebutkan sebagai buah protes panjang yang dilakukan banyak pihak, tak hanya di Kamboja, tapi berbagai belahan dunia. Pasalnya, atraksi ini berdampak buruk dalam jangka panjang bagi para gajah.

Angkor Wat yang merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO dengan luas sekitar 400 km persegi membuat banyak pengunjung tergoda mencoba menunggangi gajah untuk tetap melihat kompleks candi secara keseluruhan, mendapat pengalaman baru, dan tak terlalu lelah secara fisik.

Tragedi seekor gajah tua terjatuh dan kemudian mati pada 2016 sempat jadi salah satu momen yang memuat publik keras bersuara bahwa penunggangan gajah sudah seharusnya dilarang.

Kendati sudah dilarang, pengunjung dikatakan tetap boleh melihat gajah dari jauh dan mengambil foto di pusat rehabilitasi yang akan dikelola Angkor Wat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya