Kontroversi Essential Oil, Boleh Diminum Langsung atau Tidak?

Liputan6.com, Jakarta - Dipercaya memberi efek, baik secara fisik maupun psikis, sekian banyak orang memanfaatkan essential oil sebagai alternatif, entah sebagai penunjang kesehatan atau membantu perawatan tubuh, terutama berkenaan dengan kulit.

Dalam pemakaian, essential oil biasanya diaplikasikan dengan cara dihirup, bisa juga lewat dioleskan ke kulit. Kontroversi yang sudah sejak lama jadi perdebatan apakah essential oil boleh diminum langsung?

"Secara teori, (essential oil) boleh diminum langsung. Masalahnya di dosis. Tidak boleh sembarangan," kata Founder dan Formulator Aquila Herb Puji Sopandi saat ditemui Liputan6.com di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Ditambah, pure essential oil tidak bisa dicampur dengan air. Karenanya, saat dilarutkan, dosis tidak akan turun. "Logikanya, minum langsung essential oil itu sama saja memasukkan zat aktif ke tubuh," tambahnya.

Tapi, tubuh sebenarnya punya refleks muntah saat ada yang tak sesuai di dalamnya. Tapi, konsumsi essential oil tak sesuai dosis bisa saja berujung pada efek samping yang delay.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selain diminum, aplikasi essential oil dengan dioles juga tak disarankan setiap hari. "Karena kulit punya tingkat sensitifitas masing-masing. Ada beberapa kondisi, misal terbentur, malah bagus essential oil tertentu langsung dioles," jelas Puji.

Soal hirup, sebenarnya hirup dalam punya intensitas memasukkan partikel bahan essential oil lebih tinggi. Karenanya dalam konsumsi, sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu pada ahli atau produsen essential oil itu sendiri.

"Ada beberapa jenis essential oil yang tidak aman, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak. Ada essential oil yang bakal memengaruhi hormon ibu hamil, bahkan memberi efek langsung pada janin," papar Puji.

"Aquila sendiri punya banyak essential oil. Ada single essential yang sudah dijual, tapi ada beberapa yang di-keep dulu karena edukasinya masih agak sulit," ujarnya.