Komunitas Perempuan Berkebaya: Kebaya Milik Indonesia

Kebaya nyatanya bukan hanya milik suku Jawa saja.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Des 2019, 17:35 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 17:35 WIB
Komunitas Perempuan Berkebaya: Kebaya Ialah Milik Indonesia
Komunitas Perempuan Berkebaya merayakan hari ulang tahunnya yang ke-5. (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara budaya, Indonesia memiliki kebaya sebagai salah satu pakaian tradisional. Kebaya merupakan busana kaum perempuan yang pemakaiannya biasa dipadukan dengan kain batik, songket, atau tenun sebagai bawahan.

Selama ini, masyarakat selalu menanggap kebaya identik dengan suku Jawa. Padahal, melalui acara hari jadi Komunitas Perempuan Berkebaya ke-5, Lia Nathalia, salah satu pendiri komunitas tersebut menyatakan kebaya sebenarnya milik Indonesia.

"Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, pertama kali muncul kebaya itu di Sumatra. Selama ini kan ada salah persepsi jika memakai kebaya adalah orang Jawa, jadi tidak. Kebaya tidak hanya Jawa saja," ujarnya di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Desember 2019.

Ya, kebaya nyatanya dipakai di berbagai daerah di Indonesia. Dilihat dari sejarah, orang Eropa yang dulu datang ke Indonesia mengganti pakaian mereka dengan kebaya sebagai bentuk adaptasi pada warga setempat.

Masyarakat dulu acap kali menjadikan kebaya sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah. Oleh sebab itu, para perempuan pendatang dari Eropa yang awalnya menyesuaikan pakaian menggunakan kebaya lama-kelamaan mulai mengganti busana tersebut. 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Lestarikan Budaya

Komunitas Perempuan Berkebaya: Kebaya Ialah Milik Indonesia
Peragaan kebaya. (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Wacana akan kebaya ini dimunculkan Komunitas Perempuan Berkebaya dalam berbagai medium, termasuk mini talkshow, peragaan busana, dan bazaar. Dalam peragaan busana, Komunitas Perempuan Berkebaya menghadirkan baju-baju kebaya yang terlihat jadul, namun elegan.

Kebaya vintage yang dipakai dengan beberapa model menampilkan motif-motif mayoritas berupa bunga, daun, dan lurik. Nuansa tradisional makin dihadirkan lewat tatanan rambut sanggul, bunga di belakang telinga, selendang, dan kipas.

Acara yang berlangsung santai tersebut diharapkan dapat membawa kehabagiaan dan pengetahuan baru bagi yang datang.  "Kami ingin, orang-orang yang datang ke acara ini mendapatkan ilmu. Jadi, tidak sekadar datang, lalu berfoto-foto saja,"ujar Lia. 

Memilih museum sebagai tempat untuk menyelenggarakan hari ulang tahun Komunitas Berkebaya Indonesia, Lia berharap dapat menyadarkan dan mengajak orang-orang untuk lebih mengenal dan melestarikan budaya bangsa Indonesia. (Tri Ayu Lutfiani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya