Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek memang selalu dirayakan secara meriah. Tak hanya di negara Tiongkok atau Asia Timur lainnya, Asia Tenggara termasuk Indonesia juga turut ikut serta mewarnai hari perayaan Imlek.
Menyambut Imlek, biasanya ada beragam tradisi yang dijalankan, termasuk dalam hal makanan. Di antara berbagai makanan yang harus disajikan di meja makan saat perayaan Imlek, masakan ikan termasuk salah satunya.
Ikan yang disajikan biasanya berbeda di tiap negara. Di Indonesia, Imlek identik dengan ikan bandeng. Lalu, apa makna penting di balik makanan berbasis protein hewani ini?
Advertisement
Baca Juga
Dilansir China Highlights, ikan merupakan lambang kemakmuran dan rezeki. Dalam bahasa Mandarin, penyebutan ikan memiliki bunyi yang hampir sama dengan surplus.
Menurut tradisi China, memiliki kelebihan uang atau barang kebutuhan sehari-hari di akhir tahun merupakan hal yang baik. Artinya, rezeki yang didapat tahun itu berlebih dan kemungkinan bisa mendapatkan lebih banyak di tahun mendatang.
Ada berbagai jenis hidangan ikan yang bisa disajikan untuk Imlek. Tiap ikan dipilih karena namanya yang berhomofon dengan kata-kata bermakna baik. Contohnya, Jiyu (sejenis ikan mas yang bisa ditemui di perairan tawar Eropa) mirip bunyinya dengan ji yang berarti "semoga beruntung".
Menyantap ikan ini saat Imlek diyakini bisa mendatangkan keberuntungan di tahun yang baru. Kemudian, ada Liyu (ikan kap lumpur) terdengar mirip dengan li atau hadiah. Dengan memakannya, kita sekaligus memohon rezeki di tahun yang baru. Lalu, ada Nianyu atau ikan lele berhomofon dengan nian yu yang berarti surplus tahunan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tradisi Makan Ikan
Selain itu, ada beberapa aturan dalam menyajikan hidangan ikan saat Imlek. Ikan harus menjadi hidangan terakhir yang dimakan dan harus disisakan.
Tradisi ini biasa dilakukan di daerah utara Sungai Yangtze. Ikan juga harus dihidangkan dengan cara tertentu. Harus tersaji utuh dan bagian kepala dihadapkan pada tamu atau anggota keluarga yang lebih tua.
Idealnya, orang yang lebih tua harus menyantap ikan lebih dahulu, baru diikuti oleh yang lebih muda. Ini merupakan bentuk penghormatan di meja makan.
Selain itu, tubuh ikan tidak boleh dipotong dan dipindahkan dari piring saji. Hanya boleh diambil dagingnya.
Mungkin terkesana agak rumit, tradisi ini justru menjadi penghangat suasana di meja makan warga Tionghoa. Pasalnya, sederet aturan yang harus dipatuhi saat menyantap ikan tadi biasanya justru mengundang tawa di saat jamuan Imlek.
Advertisement