2 Agenda Fashion Week di China Ditunda Akibat Virus Corona

Penundaan kembali harus menimpa industri fashion gara-gara penyebaran virus corona, tak terkecuali gelaran fashion akbar di Negeri Tirai Bambu.

oleh Putu Elmira diperbarui 14 Feb 2020, 19:03 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 19:03 WIB
Shanghai Fashion Week
Model memperagakan koleksi "YOUWEI" di Shanghai Fashion Week di Shanghai, China pada 17 Oktober 2018. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak penyebaran virus corona kian meluas dan kali ini menimpa industri mode. Dua gelaran fashion besar di China terpaksa ditunda sebagai upaya pencegahan wabah virus yang pertama menyebar di Wuhan tersebut.

Melansir dari Fox News, Jumat (14/2/2020), produksi untuk Shanghai Fashion Week dan China Fashion Week di Beijing untuk sementara dihentikan karena jumlah kasus virus corona di Cina terus meningkat.

Berdasarkan laporan South China Morning Post pada pagi hari ini, ada sebanyak lebih dari 63 ribu orang yang terinfeksi virus corona di China daratan. Sedangkan jumlah kematian mencapai 1,383 di seluru dunia.

Kedua pekan mode ini dijadwalkan akan dimulai pada 26 Maret mendatang dan telah ditangguhkan, seperti dilaporkan South China Morning Post.

Belum ada informasi yang dirilis mengenai kapan perhelatan fashon ini mungkin dijadwalkan ulang karena desainer, trade show owners, komite pekan mode, dan pemerintah daerah belum dapat menyepakati slot waktu yang dianggap aman oleh pemerintah, dilansir Women's Wear Daily.

Dalam kemitraan dengan Komite Sentral Beijing, Dewan Negara dan pemerintah daerah Shanghai, para pejabat Shanghai Fashion Week mengumumkan pada Senin, menunda momen mode paling penting di negara itu tahun ini.

"Kami berharap semua orang akan tetap waspada dan memperhatikan saran pemerintah. Organisasi akan fokus pada menjaga perdagangan, berkomunikasi dengan semua pihak dan menemukan solusi untuk situasi tersebut," kata eksekutif Shanghai Fashion Week Lv Xiaolei.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penundaan China Fashion Week

China Fashion Week
Model yang menampilkan koleksi BAILUYU oleh Fu Wenjie di China Fashion Week di Beijing, China pada 1 November 2019. (STR / AFP)

Perwakilan untuk China Fashion Week juga menunda rencana mereka segera setelah itu, menurut Morning Post. Konsumen Cina memicu pasar mewah terbesar di dunia, menghabiskan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun baik di dalam maupun luar negeri, laporan CBS.

Karena brand seperti Balenciaga, Burberry dan Gucci membatasi jam operasi toko mereka atau bahkan menutup pintu mereka sama sekali di daratan China, masih harus ditentukan bagaimana wabah virus corona yang sedang berlangsung pada akhirnya akan mempengaruhi brand mewah ini.

Melansir AFP, Selasa, 11 Februari 2020, gelaran NYFW pada Kamis, 6 Februari 2020 dimulai berselimut kesuraman. Sebagian ruangan yang harusnya digunakan para desainer asal Tiongkok kosong dampak kekhawatiran penyebaran virus corona.

Desainer Kate Han, lewat label Mukzin, jadi salah satu brand China yang tampil di catwalk NYFW memperlihatkan koleksi Autum/Winter 2020. Saat parade, Kate memadukan pengaruh tradisional China dengan sentuhan modern.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya