Liputan6.com, Jakarta - Awan duka kembali menyelimuti industri musik Tanah Air. Salah satu bakat terbaik, maestro musik campur sari, Didi Kempot, mengembuskan napas terakhir pada Selasa pagi (5/5/2020) di Solo, Jawa Tengah.
Pelantun Stasiun Balapan ini meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Didi Kempot berpulang di usia 53 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Semasa hidup, Didi Kempot memang kerap membawakan lagu-lagu bertemakan cinta dibalut nuansa patah hati. Maka tak heran, selama perjalanan kariernya ia hingga mendapat julukan "Godfather of Broken Heart".
Selain lirik-lirik patah hati, ada hal ikonis lain yang sangat melekat dengan diri seorang maestro Didi Kempot. Tentu saja apalagi kalau bukan tampilan dengan rambut panjangnya yang ikal dari masa ke masa.
Saat tampil menghibur para penggemar di panggung, Didi Kempot tak jarang membiarkan rambutnya tergerai bebas. Tapi, ia juga kerap terlihat dengan rambut diikat. Aksesori seperti beragam model topi hingga blangkon turut kerap ia kenakan.
Sobat Ambyar
Pemilik nama Didi Prasetyo ini memulai karier sebagai musisi jalanan di Solo sekitar pertengahan era 80-an. Ia mengadu nasib ke Jakarta pada 1987 hingga 1989.
Didi Kempot adalah nama panggung yang merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, nama grup musik asal Solo yang membawanya ke Jakarta.
Karya-karyanya begitu digemari oleh para anak muda di berbagai daerah yang menyebut diri mereka Sadboys dan Sadgirls. Para penggemar setia Didi juga tergabung dalam Sobat Ambyar.
Selamat jalan, Didi.
Advertisement