Liputan6.com, Jakarta - Memakai masker telah sering disebut sebagai salah satu cara menghindari infeksi virus corona baru. Namun, menurut Japan Medical Group, anak berusia di bawah dua tahun malah disarankan tak memakai masker.
Melansir laman Asia One, Rabu, 27 Mei 2020, pemakaian masker pada kelompok tersebut membuat mereka jadi susah bernapas dan menaikkan risiko tersedak.
Advertisement
Baca Juga
Perdana Menteri (PM)Â Jepang Shinzo Abe telah mengangkat status keadaan darurat untuk Tokyo dan empat area lain pada Senin, 25 Mei 2020, seiring laporan kasus COVID-19 konstan turun. Kendati, ia tetap mengajak publik waspada pada kemungkinan virus menyebar kembali.
Sebagai upaya pencegahan, para ahli kesehaan di dunia merekomendasikan orang untuk memakai masker, di samping terus menjaga jarak aman, terlebih ketika berada di tempat umum.
Kendati, Japan Pediatric Association telah memperingatkan orangtua bahwa penggunaan masker terlalu berisiko pada anak berusia di bawah dua tahun.Â
Kasus COVID-19 pada Anak-Anak
Lewat laman resminya, mereka menjelaskan bahwa susah napas ini akan mengganggu kerja jantung. "Jadi, mari setop menggunaan masker pada anak berusia kurang dari dua tahun," tulis mereka di laman tersebut.
Masih dalam keterangan yang sama, Japan Pediatric Association menjelaskan, kasus COVID-19 sangat jarang ditemukan di anak-anak. Kebanyakan anak terinfeksi dari anggota keluarga dengan hampir tak ada transmisi di sekolah maupun day care.
U.S. Centers for Disease Control (CDC) dan American Academy of Pediatrics juga mengatakan bahwa anak berusia di bawah dua tahun tak seharusnya memakai masker untuk menutupi muka mereka.
Advertisement