Liputan6.com, Jakarta - Rumah tapak memang masih lebih populer ketimbang apartemen. Hal itu diketahui dari sebuah survei yang dilakukan oleh situs jual beli properti Rumah.com beberapa waktu lalu.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 99 persen responden memilih untuk tinggal di rumah tapak. Hanya 65 persen responden yang tertarik membeli apartemen.
Saking populernya, harga rumah tapak di Indonesia, naik antara 8--10 persen setiap tahunnya. Tentu saja indeks harga tersebut cukup jauh bila dibandingkan dengan hunian vertikal seperti apartemen yang hanya sekitar 3--5 persen.
Advertisement
Hal tersebut disebabkan karena lahan tidak bertambah, namun populasi terus naik seiring berjalannya waktu. Kecenderungan itu menyebabkan banyak hunian yang dibangun ke samping, padahal sebenarnya bisa juga ke atas atau vertikal.
Bila Anda berminat dan sudah mantap untuk membeli rumah tapak dalam waktu dekat, cobalah untuk menerapkan lima tips berikut sebagai panduan. Simak ulasannya berikut ini:
Saksikan videonya berikut ini
1. Terapkan Hukum 130 dan 5
Mungkin Anda masih awam dengan istilah 'hukum 130 dan 5' dalam membeli rumah. Sebelum membeli, hal pertama yang harus dilakukan adalah browsing 100 rumah di internet terlebih dahulu. Cari yang menurut Anda sangat cocok, bagus, murah, dan sesuai spesifikasi.Â
Setelah itu, kerucutkan lagi menjadi 30 rumah yang sekiranya paling baik. Dari 30 kandidat rumah itu, setidaknya ada lima yang harus Anda kunjungi untuk meninjau langsung lokasinya. Jika sudah melakukan hukum 130 dan 5 itu, barulah Anda bisa menentukan satu rumah yang tepat untuk dibeli.
Advertisement
2. Tinjau Lokasi Rumah
Saat melakukan survei rumah, sebaiknya perhatikan apakah daerah tersebut selalu macet atau tidak. Jika iya, seberapa parah tingkat kemacetannya.
Tak hanya kemacetan, ketahui juga apakah perumahan itu bebas dari banjir. Salah satu trik yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah hunian tersebut bebas dari banjir adalah dengan mencari rumah di saat musim hujan.Â
Jika banjir, apakah hanya menggenangi jalan atau sampai masuk ke dalam rumah. Pasalnya, jika membeli rumah di daerah yang rawan banjir, akan sulit bagi Anda untuk menjualnya kembali.
3. Adanya Sarana Penunjang Bermutu dan Akses yang Mudah
Hal terpenting yang juga tak boleh dilupakan dalam mencari hunian yang tepat adalah dengan melihat sarana penunjang. Sebaiknya, pilih rumah yang dekat dengan sarana seperti rumah sakit, sekolah, pasar, serta tempat hiburan seperti mal dan bioskop.
Rumah yang akan Anda beli juga sebaiknya memiliki aksesibilitas yang tinggi. Artinya, Anda memiliki banyak alternatif pilihan dalam berkendara dari rumah menuju kantor. Tidak sulit juga jika ingin bepergian kemana pun.
Advertisement
5. Perhatikan Status Hukum dari Tanah Bangunan
Jangan sampai Anda membeli rumah di atas tanah sengketa atau status hukumnya belum jelas. Jika berkesempatan bertemu dengan pengembang, sempatkan untuk bertanya tentang legalitas dari tanah bangunan tersebut.Â
Hal ini juga berlaku jika Anda berminat untuk membeli rumah second. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada penjual, apakah ada histori yang buruk mengenai rumah tersebut.
5. Hati-Hati dengan Harga yang Over Price
Kebanyakan orang yang menjual rumah, tidak mengerti harga yang harus ia patok untuk harga huniannya. Karenanya, banyak penjual rumah pribadi yang cenderung membuat harga tinggi untuk properti yang ditawarkan
Bila ragu dengan rumah yang ditawarkan, Anda bisa bertanya ke kelurahan atau warga setempat mengenai kisaran harga wajar dari properti di daerah tersebut.
Ingin tahu tips selanjutnya dalam memilih rumah tapak selengkapnya? Tonton channel Rumah.com yang mengulas seputar dunia properti secara lengkap di aplikasi streaming Vidio.
Advertisement