Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengungkapkan, okupansi hotel pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Per 31 Desember 2024, yang reservasi hotel rata-rata di angka 51 persenan, enggak sampai 60 persen. Tahun lalu capai 70 persen," ujar Sekjen PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto saat ditemui di acara Puncak Fest 2024, Selasa (31/12/2024) kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, merosotnya okupansi hotel di wilayah Kabupaten Bogor disebabkan beberapa faktor. Ia lantas mencontohkan kondisi di kawasan Puncak, Bogor.
Advertisement
Meskipun jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut meningkat pada libur Nataru, namun persentase wisatawan yang menginap di hotel masih sangat kecil. Wisatawan lebih senang memilih paket one day trip atau berwisata sehari lalu pulang.
"Kalau melihat jalur Puncak, tetap macet. Jadi mereka lebih banyak berwisata satu hari berkunjung ke satu tempat wisata, setelah itu pulang lagi," kata dia.
Â
Bersaing dengan Vila
Selain itu, wisatawan lebih memilih merayakan malam tahun baru ramai-ramai bersama keluarga besar maupun teman. Karena itu, akomodasi penginapan menjadi pertimbangan utama saat liburan akhir tahun. Salah satunya adalah vila, karena memiliki kapasitas banyak orang, lengkap dengan beragam fasilitasnya.
"Kompetitor hotel di Puncak kan vila. Kalau vila kan kapasitasnya banyak. Jadi kemungkinan vila jadi pilihan di malam tahun baru," kata Boboy.
Ia menambahkan, menurunnya daya beli masyarakat juga mempengaruhi terjadinya kemerosotan tingkat okupansi hotel.
"Kalau sebelumnya ada bahasa wisata jadi kebutuhan sekunder, tapi sekarang karena daya beli berkurang, mungkin jadi kebutuhan tersier. Jangankan berwisata apalagi menginap di hotel, buat belanja saja dikurangi," ungkapnya.Â
Advertisement