Cerita Akhir Pekan: Tren Tampilan Pangantin di Masa Pandemi

Mulai dari busana hingga makeup pengantin, bagaimana pergeseran praktiknya selama masa pandemi?

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Jul 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi gaun pengantin. (dok. unsplash.com/@thomasae)

Liputan6.com, Jakarta - Tak lagi tertampik, pandemi mengubah banyak sendi kehidupan, mulai dari yang sifatnya sehari-hari, sampai momen istimewa, seperti pernikahan. Tak semata penyelenggaran lebih intim, lantaran menghindari kerumunan, secara tampilan, penyesuaian pun dilakukan para pengantin.

Selaras dengan pergeseran konsep pernikahan, kata desainer Didiet Maulana, busana juga mengalami penyesuaian. "Jadi lebih simpel dan disesuaikan dengan konsep yang intim," katanya lewat teks pada Liputan6.com, Rabu, 1 Juli 2020.

Pun sama halnya dengan makeup. Menurut salah satu makeup artist (MUA), Kunsoo, perubahan makeup pengantin di masa sekarang lebih fokus ke segi kebersihan peralatan dan kondisi kesehatan, baik MUA maupun klien.

"Para MUA dituntut benar-benar harus mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, face shield, membawa alkohol 70 persen, disinfektan spray, dan hand sanitizer," ucap pemilik akun Instagram @kunsoomakeupartist tersebut pada Liputan6.com, Kamis, 2 Juli 2020.

Bekerja bersama para calon pengantin di masa pandemi, Didiet menyebut, permintaan yang selalu ada adalah membuat masker selaras busana. "Mereka pun mau busana yang pemakaiannya lebih mudah dan nyaman tentunnya," kata desainer label IKAT Indonesia tersebut.

Kendati banyak perubahan di sana-sini, Didiet menyebut, secara keseluruhan, tampilan pengantin tak akan menghilangkan esensi dari keanggunan dan kemewahan yang ingin ditampilkan.

"Mewah ini bisa muncul dengan berbagai pengertian. Bagi saya, mewah adalah penampilan head to toe yang sangat selaras dan serasi," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kesiapan Alat Makeup

Ilustrasi
Ilustrasi gaun pengantin. (dok. pexels.com/Dmitry Zvolskiy)

Kunsoo menyambung, ia sudah menyiapkan satu set brush dan satu set sponge atau puff untuk satu klien saja. Beberapa MUA bahkan memakai disposable brush untuk satu kali pakai.

"Hampir tiap MUA sekarang memiliki alat sterilisasi yang dipakai membersihkan semua peralatan dan kosmetik. Jadi, perubahan dari segi protokol kesehatan cukup signifikan buat profesi MUA," imbuhnya.

Dalam praktiknya, MUA wajib menanyakan kondisi kesehatan klien yang akan ditangani. Lalu, semua kosmetik yang akan diaplikasikan ke area mata, hidung, dan bibir tidak boleh dipakaikan langsung ke klien.

"Tiap MUA wajib memindahkan produk-produknya ke palette kosong, kemudian baru diaplikasikan ke klien. Di ruangan makeup tidak boleh banyak orang. Hanya ada klien dan vendor yang berhubungan," papar Kunsoo.

Implementasi protokol juga dipastikan Didiet dilakukan timnya. "Dari awal desain, fitting pertama, fitting kedua, sampai hari H, di-handle tim yang sehat," papar Didiet.

Ketika melakukan semua rangkaian tersebut, Didiet mengatakan timnya juga memakai alat pelindung diri, seperti masker, dan face shield, bila perlu. "Kesehatan sekarang sudah jadi nomor satu dan termasuk dalam pertimbangan klien," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya