Pentas Musikal Virtual Timun Mas Usung Format Tidak Biasa

Tantangan utama dalam pentas musikal virtual Timun Mas ini adalah melakukan proses latihan dan syuting tanpa bertatap muka secara langsung.

oleh Henry diperbarui 30 Jul 2020, 22:03 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 22:03 WIB
[Fimela] Karina Salim FFI 2019
Karina Salim, salah seorang pemain pentas musikal virtual Timun Mas. (Adrian Putra/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta -  Sejumlah cerita rakyat Indonesia diadaptasi menjadi pentas musikal virtual yang akan disiarkan streaming tiap Kamis malam dan dimulai sejak 23 Juli 2020 sampai dengan 27 Agustus 2020 . Di antaranya terdapat 'Malin Kundang', 'Timun Mas', 'Rara J (Rara Jonggrang)', 'Sangkuriang', 'Bawang Merah Bawang Putih', dan 'Lutung Kasarung' yang akan dipentaskan dalam tajuk #MusikalDiRumahAja.

Program yang menampilkan enam cerita rakyat Indonesia dan melibatkan enam sutradara teater, enam sutradara film, enam sinematografer, tujuh penata musik, serta 44 aktor, aktris dan penari Indonesia, dengan format online.

Dalam episode kedua menampilkan cerita rakyat Timun Mas. Musikal yang dipersembahkan oleh BOOW LIVE X Indonesiakaya.com ini, dapat disaksikan di akun YouTube IndonesiaKaya secara bebas di hari ini, Kamis (30/7/2020).

"Sejak pertama kali ditayangkan pada pekan lalu, episode perdana dari program #MusikalDiRumahAja yang menampilkan cerita rakyat dari Sumatera Barat, Malin Kundang ini telah disaksikan oleh lebih dari 250.000 penikmat seni," ucap Renitasari Adrian, Program Director Indonesiakaya.com dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).

"Kami senang melihat antusiasme dan semangat dari para penikmat seni yang sangat tinggi dengan program #MusikalDiRumahAja ini. Semoga sajian-sajian inspiratif dan edukatif yang akan kami suguhkan selalu mendapatkan apresiasi yang tinggi dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni," lanjutnya.

Episode kedua dari #MusikalDiRumahAja ini, mengusung format yang tidak biasa, yaitu format vertikal atau 9:16. Format ini mempermudah kita menyaksikan dengan telepon genggam atau tablet. 

Alasan lainnya, konsep format 9:16 dan penggunaan tempat duduk putih adalah bentuk respons awal Mhyajo, sutradara teater dan penulis libretto, sebagai pengganti sumber energi yang selalu terjadi di setiap panggung pertunjukan.

Episode kedua ini adalah tentang Timun Mas, sebuah karya musikal fantasi distopia yang lahir dari buah timun berwarna emas dan diasuh dengan penuh cinta oleh seorang wanita bernama Mbok Srini. Namun, sebenarnya ada perjanjian di balik itu. Konflik pun terjadi ketika Mbok Srini tidak mematuhi kesepakatannya dengan Raksasa, sang pembuat sistem.

#MusikalDiRumahAja yang diproduseri oleh Bayu Pontiagust ini, disutradarai oleh sutradara teater dan penulis libretto Mhyajo yang berkolaborasi dengan sutradara film Bona Palma. Pentas musikal virtual ini diperankan oleh para peserta program Indonesia Menuju Broadway seperti Galabby Thahira, Gerardo Tanor, Lil’li Latisha, Neona, Palka Kojansow, Putri Indam Kamila.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Akting dan Menyanyi Sambil Duduk

[Fimela] Drama Musikal Timun Mas
Zack Lee turut bermain dalam pertunjukn drama musikal Timun Mas dan berperan sebagai Raksasa Dunia. (FOTO: IMAGE DYNAMICS)

Acara musikal ini juga menampilkan Karina Salim sebagai Timun Mas Besar, Tanayu sebagai Ratu Peri Hutan, dan Zack Lee sebagai Raksasa Dunia. Selain itu banyak juga pihak-pihak lain yang terlibat seperti, Gadis Fajriani selaku asisten sutradara film dan produser, Bhita Harwantri selaku produser pendamping dan Muthiara Rievana selaku penata kostum.

Tantangan utama sekaligus pengalaman unik dalam acara ini adalah melakukan proses latihan maupun syuting secara virtual dan tidak bertatap muka secara langsung dengan para pemain lainnya.

"Bagaimana kami menyatukan chemistry secara virtual tanpa bertemu langsung dengan lawan main bisa dibilang menjadi sebuah tantangan tersendiri. Semoga penampilan kami dalam #MusikalDiRumahAja ini dapat menghibur dan menginspirasi para penikmat seni," ucapr Galabby Thahira yang berperan sebagai Mbok Srini.

Tantangan lainnya adalah melakukan akting dan semua gerakan termasuk bernyanyi dalam posisi duduk. Menurut Mhyajo, hal itu memang dsengaja agar para pemain lebih merasakan keterbatasan di tengah pandemi yang mengharuskan kita lebih banyak berada di rumah. "Emosi mereka jadi lebih tereksplorasi dengan segala keterbatasan yang terjadi sekarang ini," terangnya.

Kegiatan #MusikalDiRumahAja juga mengajak para penikmat seni untuk mendukung para Pekerja Seni dan penanganan Covid-19 dengan menyalurkan bantuan melalui website https://kitabisa.com/campaign/boowlive.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya