Liputan6.com, Jakarta - Memakai masker di tengah pandemi corona Covid-19 sudah jadi kewajiban di hampir setiap negara, termasuk di Malaysia. Sejak 1 Agustus 2020, pemerintah federal Malaysia memberlakukan wajib penggunaan masker wajah di seluruh negeri sebagai bagian dari Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
Mereka yang terbukti tidak memakai masker di luar rumah akan dikenakan denda sebesar Rp3,5 juta. Hal itu tentunya dilakukan untuk mencegah dan mengurangi kasus positif Covid-19. Namun sayangnya, ternyata tidak semua orang bisa punya masker.
Dilansir dari World of Buzz, Senin, 10 Agustus 2020, ada sejumlah orang yang kurang beruntung dalam masyarakat. Mereka tidak mampu membeli masker sehingga terkadang menggunakan yang ada selama beberapa kali.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang terjadi di Malaysia, seorang anak laki-laki diketahui menggunakan kembali masker wajah compang-camping yang telah diberikan keluarganya berulang kali. Bahkan simpul telinga dari masker wajahnya harus dijahit kembali.
Cerita miris itu dibagikan melalui media sosial oleh seorang warganet dengan nama akun fazri_hassan. Ia ternyata merupakan guru siswa tersebut.
"Saya meluangkan waktu hari ini untuk menjelaskan kepada murid-murid saya kenapa memakai masker wajah penting di tempat keramaian. Saya langsung kehilangan kata-kata saat saya melihat salah satu siswa saya mengenakan masker wajah yang kotor, dengan simpul telinganya perlu dijahit kembali pada tempatnya," cuit akun Twitter @fazri_hassan pada 5 Agustus 2020.
Dalam foto yang disertakan dengan cuitannya, Fazri menunjukkan masker wajah siswanya sudah berwarna gelap dari debu dan puing-puing. Sedangkan ujung lingkaran telinganya harus diikat di tempatnya karena mulai lepas.
Fazri pun merasa sedih dan kaget. Saat bertanya kepada murid-muridnya yang lain, ternyata dia baru tahu kalau beberapa dari mereka akan memakai masker wajah sekali pakai yang sama hingga dua sampai tiga hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesulitan di Tengah Pandemi
Berbicara kepada mStar, Fazri Hassan mengungkapkan kalau siswa yang memakai masker wajah yang sudah dekil itu adalah siswa berkebutuhan khusus di kelas enam. Untuk membantu meringankan beban keluarga mereka yang mungkin tidak bisa membeli masker wajah sekali pakai.
Fazri memutuskan untuk membeli sekotak masker wajah baru untuk siswanya. Cuitannya di Twitter sejak itu menarik banyak perhatian di kalangan warganet Malaysia.
Banyak yang memuji usaha sang guru membelikan masker untuk siswanya. Banyak juga yang menuliskan masalah yang dihadapi oleh orang kurang mampu yang tidak dapat membeli masker baru secara terus-menerus, sehingga membuat mereka berisiko tertular Covid-19 dan harus menghadapi denda yang besar.
Menurut beberapa warganet, hal itu sangat tidak adil terutama kepada warga miskin. Selain memikirkan harus membeli masker, warga pun juga kesulitan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari di tengah pandemi saat ini.
Saat ini, harga tertinggi untuk masker wajah di Malaysia diperkirakan akan diturunkan dari 1,50 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp5.100 menjadi 1,20 Ringgit Malaysia atau setara Rp4.080 pada 15 Agustus 2020.
Advertisement