Program Bimtek Fotografi Kemenparekraf Dibalut Semangat MotoGP

Program Bimbingan Teknis Fotografi dari Kemenparekraf berjalan berbeda karena Lombok atau tepatnya bakal menggelar MotoGP Indnesia pada 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2020, 13:36 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 11:57 WIB
Kemenparekraf
Toar RE Mangaribi, Analis Kabijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekraf - Kemenparekraf saat membuka Bimtek (istimewa)

Liputan6.com, Barcelona- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Bimbingan Teknis SDM Ekonomi Kreatif Fotografi bagi pelaku usaha dan ekonomi kreatif di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 100 peserta dari unsur IKM, PAM pariwisata, wartawan/media, pegiat pariwisata, Pokdarwis Desa Kuta, Forum Pemuda Desa Kuta, Forum Dewi Tastura dan stakeholder lainnya ikut kegiatan yang berlangsung di dua lokasi.

Semangat bakal digelarnya MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika pada 2021 membalut kegiatan yang dilakukan Kemenparekraf ini. Analis Kabijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Toar RE Mangaribi menerangkan, ada dua kegiatan yang diselenggarakan di NTB.

"Untuk gerakan BISA ini adalah sebetulnya blended aktivity di dalamnya. Kalau di tempat kami adalah bagian dari kegiatan Bimtek. Lombok Mandalika ini adalah sangat kaya dengan destinasi pariwisata. Apalagi ada semangat Moto GP yang akan dilaksanakan di Mandalika dan Lombok Tengah dipastikan mendapatkan dampak positifnya," kata Toar seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

Sebagai divisi yang fokus pada pengembangan SDM ekonomi kreatif, Toar mengaku instansinya sangat fokus pada pengembangan bidang ekonomi kreatif. 

Peserta Bimtek ini lebih fokus kepada fotografi dan nantinya akan diberikan bimbingan secara teknis dan lebih dalam bagaimana mengunakan smartphone. Inii juga bisa menjadi bahan untuk berpromosi jelang MotoGP.

Ke depan, bukan tak mungkin akan diselenggarakan kegiatan ekonomi kreatif lainnya yang bisa menjadi bekal bagi masyarakat. Pada kegiatan yang sama, Toar menjelaskan kegiatan ini dipadukan dengan program BISA yang merupakan gerakan untuk memperbaiki kebersihan, keamanan dan kenyamanan destinasi wisata.

"Kita lihat juga sudah ada peralatan kebersihan. Ini merupakan gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan peralatan ini untuk disumbangkan ke masyarakat yanga ada di sekitar sini," kata dia.

 

Saksikan Video MotoGP Mandalika di Bawah Ini:

Siapkan SDM

Indahnya Sirkuit Mandalika, Tuan Rumah MotoGP 2021 di Indonesia
Sirkuit Mandalika yang diperkirakan akan rampung pada awal 2021 ini, nantinya akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia.

MotoGP Indonesia di Mandalika tak hanya membutuhkan fasilitas infrastruktur. Penyelenggaraan MotoGP nanti bakal membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup dan mumpuni.

"Kita tahu MotoGP akan diselenggarakan di sini. Tentu saja segala fasilitas pendukungnya harus dipersiapkan dengan baik, termasuk sumber daya manusianya. Program Bimtek ini memperkuat sumber daya manusianya. Sementara kegiatan BISA mempercantik serta menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang berlibur," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan NTB khususnya Lombok Tengah memiliki destinasi wisata unggulan yang perlu untuk terus didukung. Salah satunya dalam hal rencana pelaksanaan MotoGP yang sudah dirancang oleh pemerintah di Mandalika.

"Lombok memiliki potensi industri ekonomi kreatif yang beragam. Potensi sebagai destinasi wisata dunia tentu harus didukung. Untuk itu, sinergi besar seluruh stakeholder pariwisata sangat diperlukan di sini," kata Wisnu.

 

Program BISA

Proyek Sirkuit Mandalika Lombok
Proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan MotoGP di Mandalika, selatan Lombok, 23 Februari 2019. Lokasi MotoGP di Lombok diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi pulau itu yang sempat dilanda gempa. (ARSYAD ALI/AFP)

Menaikkan daya tawar Lombok, aksi riil pun dilakukan. Melalui program BISA, dukungan berupa Wastafel Portable Anti Covid-19 dan peralatan kebersihan diberikan. Wastafel ini didesain khusus dengan meminimalkan sentuhan tangan.

Bila ingin mengalirkan air, tinggal menekan pijakan kaki di bawah. Pun demikian dengan sabun pencucitangannya. Selain itu Kemenparekraf juga menyediakan mesin potong rumput, tempat sampah permanen, tong sampah dorong, tong sampah Keta produk lokal, wastafel portabel Anto Corona produk lokal, gerobak sampah dorong satu roda dan foto booth.

Rangkaian program BISA dan Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi ditutup dengan aksi bersih-bersih di kawasan wisata Lombok. Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, seluruh potensi yang dimiliki Lombok mendapatkan porsi branding ideal.

"Program BISA dan Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi memiliki posisi strategis. Keduanya saling terkait. Yang jelas, Lombok mendapatkan porsi branding yang besar dari program ini. Lombok sebagai destinasi wisata dunia tentu harus di-support karena potensinya luar biasa untuk menarik arus kunjungan wisatawan,” ujar Ricky.

 

Dampak

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Plt Nasrun tak menampik pandemi Covid-19 sudah mengganggu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya. "Sejak Maret hotel dan pariwisata di Kuta ini sepi pengunjung. Alhamdulillah sekarang mulai ada tamu dari Kemenparekraf. Bukan hanya sekadar datang, tetapi ada hikmah dan hidayah,dari Allah yang di sampaikan dari tangan tangan beliau-beliau yang hadir ini," kata dia.

"Kedatangan pemerintah pusat ini memberikan semangat kepada kita untuk menyambut MotoGP. Dua program inilah sebagai momentum untuk kita bangkit dari pandemi yang berkepanjangan. Terima kasih Kemenaparekraf."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya