Waspada, Stres Dapat Memicu Rambut Rontok

Walau, rambut rontok juga bisa dipicu faktor eksternal.

oleh Putu Elmira diperbarui 11 Nov 2020, 05:01 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 05:01 WIB
Menyebabkan Timbulnya Jerawat dan Perontokan Pada Rambut
Ilustrasi Rambut Rontok Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam masalah rambut yang kerap dihadapi, mulai dari mudah patah, kering, hingga rontok. Tentunya, sederet problematika tersebut terjadi karena beberapa faktor pemicu. Misalnya saja rambut rontok yang bisa terjadi karena stres.

"Stres memang jadi salah satu faktor utama terjadi kerontokan, apalagi di situasi seperti ini," kata dr. Shella Pratiwi, Dipl. AAAM, Aesthetic Specialist dalam konferensi pers daring, Senin, 9 November 2020.

Sheila menyambung, ada pula faktor penyebab eksternal dan internal. Untuk eksternal, rambut rontok dapat terjadi karena pangaruh lingkungan, kondisi udara, sinar matahari, debu, polusi, serta rangsangan mekani atau kimia. Penggunaan alat styling juga dapat menyebabkan rambut rontok.

"Kalau faktor internal, stres, adanya tekanan psikososial, genetik, kondisi hormonal, penyakit tertentu, serta asupan nutrisi yang kurang. Biasanya di kondisi stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol," lanjutnya.

Hormon ini yang akhirnya berperan pada folikel rambut berujung pada kerontokan. Kendati demikian, rambut yang rontok dapat tergantikan kembali dengan pertumbuhan rambut baru.

"Tapi, kondisi stres menghambat proses pertumbuhan rambut baru. Akhirnya, rambut berada di fase istirahat yang dinamakan telogen effluvium," kata Sheila.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nutrisi dari Dalam

Ilustrasi Rambut
Ilustrasi rambut. (dok. Unsplash.com/NordWood Themes @nordwood)

Menutrisi rambut juga dapat dilakukan dari dalam, yakni dengan mengonsumsi makanan mengandung banyak kolagen, serta vitamin, seperti vitamin A dan vitamin B kompleks.

"Zinc dan zat besi, itu semua juga unsur-unsur yang sangat penting dalam kesehatan dan kesuburan rambut," sambung Sheila.

Kolagen sendiri dijelaskan Sheila sebagai protein yang membangun tubuh. Keberadaan protein kolagen mencapai sekitar 30 persen dari seluruh protein dalam tubuh merupakan struktur organ pembangun tulang, sendi, otot, gigi, dan kulit, termasuk kulit kepala.

"Kolagen bisa kita dapatkan selain dalam tubuh juga dengan mengonsumsi makanan ataupun penggunaan produk perawatan yang mengandung kolagen. Di dalam tubuh, kolagen dipecah dalam bentuk lebih sederhana, biasanya kita kenal dengan asam amino," jelasnya.

Sheila menyebut, salah satu jenis asam amino adalah prolin yang bermanfaat langsung untuk rambut. Prolin akan digunakan sel folikel rambut untuk menghasilkan protein keratin, yaitu protein utama pembangun kesuburan rambut yang meningkatkan kekuatan dan pertumbuhan rambut.

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya