Liputan6.com, Jakarta - Panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2021 mendadak sentimental. Pertunjukan persembahan untuk Barli Asmara mampu membangkitkan kembali memori lama. Meski digelar virtual, kesan kuat karya desainer kelahiran Bandung yang meninggal pada 27 Agustsu 2020 itu tetap sampai hingga ke hati.
Pertunjukan dibuka dengan menampilkan kesibukan Barli di ruang kerjanya. Menyentuh kain, mengecek detail pada busana, berbincang dengan pekerja, hingga menggambar rancangan dan membubuhkan tanda tangan pada sketsa, merupakan secuplik kenangan personal yang dibagikan kepada para penonton Jakarta Fashion Week x Mandiri Private: Tribute to Barli Asmara sebelum show dimulai.
Advertisement
Baca Juga
Potongan gambar itu seolah memberi petunjuk tentang apa yang akan ditampilkan dalam sekuen pertama pertunjukan berjudul Arsip Barli Asmara - A Tribute. Dalam sekuens tersebut ditampilkan 24 koleksi yang merupakan koleksi pilihan sang desainer dalam buku biografinya, '15 Warsa Barli Asmara: Di Antara Gemerlap Ornamentasi.
Cahaya lampu merah mengiringi para model yang berjalan di panggung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Satu per satu berjalan menuju titik awal sambil memeragakan sekilas busana yang dikenakan.
Selanjutnya, para model kembali maju ke depan panggung yang dibuka dengan one shoulder dress berwarna kuning gading. Potongan feminin sederhana terlihat menonjol dengan penerapan teknik smock yang cukup rumit. Teknik itu dimanfaatkan Barli untuk menciptakan koleksi pada 2008 lalu untuk menghasilkan tampilan edgy.
Teknik smock juga digunakan pada tube dress dengan siluet mermaid. Terdapat tambahan aksen pada ekor hingga menyapu lantai panggung yang mengingatkan pada busana-busana pengantin ala Barat.
Tim Barli Asmara juga kembali menghidupkan macrame untuk menghasilkan bolero berlengan balon. Tambahan bolero itu membuat midi dress berwarna sampanye terlihat lebih edgy dan cocok untuk menarik perhatian di karpet merah.
Teknik fringe yang pernah ditampilkan Barli dalam koleksi 2012 juga ikut hadir di panggung JFW 2021. Beberapa busana menerapkan detail ini dikombinasikan dengan tema Versailles Garden maupun Glow of Parai yang sempat dihadirkannya pada 2015 dan 2016 lalu.
Namun, yang paling membetot perhatian adalah perpaduan busana Barli dengan masker muka yang dikenakan para model. Lewat koleksi tersebut, seakan Barli ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Masa Depan Barli Asmara
Di sekuen kedua, Barli Asmara Prêt-à-Porter hadir dengan koleksi baru bertema La Danza de La Vida. Dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, koleksi tersebut adalah cara direktur kreatif baru, Leslie Tobing, memberikan penghormatan kepada pendiri label Barli Asmara.
Bukan dengan terlarut dalam duka, Leslie ingin mengenang Barli Asmara dengan cara merayakan hidupnya. Dan salah satu cara yang menyenangkan adalah dengan berdansa. Terinspirasi dari tarian dan kostum meriah dari America Latin, seperti rumba dari Cuba, Samba dari Brazil, Arunguita dari Argentina, koleksi ini ingin menonjolkan keindahan dan kebebasan bergerak daritiap busana yang ditampilkan.
Tanpa meninggalkan ciri khas Barli pada siluet ultra feminin dan penggunaan bahan-bahan seperti brokat, chiffon, tulle, dan katun, setiap busana bergerak, melayang, bergoyang, seolah busana-busana tersebut berdansa dalam setiap langkah pemakainya.
Aplikasi detail yang menjadi ciri khas dari lini pakaian siap pakai Barli Asmara, seperti ruffle, tangan gembung, dan rok tiered, tetap menjadi detail utama koleksi kali ini. Eksplorasi warna dan motif bunga diimplementasikan untuk menggambarkan kemeriahan dari tarian dan kostum Amerika Latin.
Pertunjukan berdurasi setengah jam itu pun ditutup dengan suara sang pendiri, "Halo, saya Barli Asmara. Saya fashion designer Indonesia." Seketika saya merindukan sosoknya tampil nyata di atas panggung. Serupa dengan perasaan saya? Anda bisa menonton ulang pertunjukannya di sini.
Advertisement