Liputan6.com, Jakarta - Makanan berbahan shirataki, termasuk nasi, sedang naik belakangan ini. Utamanya mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan lantaran dipercaya kalorinya jauh lebih rendah dari nasi biasa.
Shirataki merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari umbi tanaman konyak (Amorphophallus konjac). Cita rasa shirataki netral sehingga mudah disandingkan dengan lauk atau bahan makanan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Namun tak hanya untuk membantu program diet, ternyata shirataki juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan. Seperti dilansir dari laman Healthline Senin, 29 Maret 2021.
1. Tinggi serat kental
Shirataki mengandung glukomanan, yakni sejenis serat larut yang dapat menyerap air untuk membentuk gel. Glukomanan dapat menyerap hingga 50 kali beratnya dalam air, seperti yang tercermin dari kandungan air shirataki yang sangat tinggi.
Serat kental tersebut mempunyai fungsi prebiotik yang memberi makan bakteri hidup di usus besar dikenal sebagai flora usus atau mikrobiota. Di dalam usus besar, bakteri akan menfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat mengatasi inflamasi, meningkatkan fungsi kekebalan, dan manfaat kesehatan lainnya.
2. Membantu menurunkan berat badan
Nasi shirataki bisa ampuh menurunkan berat karena kandungan glukomanannya yang mengurangi kadar hormon ghrelin yang memicu lapar. Sementara, asam lemak dalam shirataki akan meningkatkan perasaan kenyang.Â
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi glukomanan selama 4--8 minggu dapat menurunkan berat badan sekitar 1,4 hingga 2,5 kilogram. Sedangkan, hasil penelitian lain menyebutkan mereka yang mengonsumsi glukomanan setiap hari selaa delapan minggu kehilangan 2,5 kg berat badannya tanpa mengurangi porsi makan ataupun mengubah kebiasaan harian mereka.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
3. Menurunkan kadar gula darah
Bagi penderita diabetes, mengonsumsi nasi shirataki bisa membantu mengurangi kadar gula dalam darah. Pasalnya, glukomanan membantu penyerapan nutrisi secara perlahan-lahan sehingga perut merasa kenyang lebih lama.
Dalam satu riset, seorang pengidap diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan selaama tiga minggu memiliki penurunan kadar fruktosamin secara signifikan. Fruktosamin merupakan penanda level kadar gula dalam darah.
Di dalam studi berbeda, orang-orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi satu dosis glukomanan sebelum mengonsumsi glukosa mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan dua jam kemudian. Itu dibandingkan dengan kadar gula darah mereka tanpa mengonsumsi glukomanan.
4. Membantu menurunkan kolesterol
Shirataki juga dipercaya mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sebuah riset menunjukkan bahwa glukomanan mendorong ekskresi kolesterol lebih tinggi melalui feses, dibandingkan yang terserap ke dalam aliran darah. Sebuah tinjauan terhadap 14 studi menemukan bahwa glukomanan menurunkan LDL, yakni kolesterol jahat, dengan rata-rata 16 mg/dL dan trigliserida dengan 11 mg/dL.
5. Mengatasi masalah sembelit
Banyak orang mengalami masalah sembelit kronis atau sulit buang air besar karena konsumsi serat yang rendah. Glukomanan terbukti efekti mengatasi masalah tersebut, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Dalam sebuah penelitian, glukomanan berhasil mengatasi 45 persen anak yang mengalami sembelit parah, dibandingkan yang tidak diberi glukomanan. Untuk orang dewasa, suplemen glukomanan meningkatkan frekuensi buang air besar, jumlah bakteri baik pada usus, dan produksi asam lemak rantai pendek. (Muhammad Thoifur)
Advertisement