Liputan6.com, Jakarta - Kicauan seorang menteri Jepang tentang durian Malaysia telah menuai kritik warganet. Untungnya, komentar tersebut tidak terkait langsung dengan buah eksotis yang bisa ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara tersebut.
Menteri Urusan Administrasi Jepang, Taro Kono, berbagi tentang produk Malaysia yang diekspor di akun Twitter resminya, awal pekan ini. "Durian akan hadir di pasar Jepang," tulis Kono sambil memamerkan sekotak Musang King yang menampilkan bendera dan lambang Malaysia.
Melansir laman Says, Rabu (2/6/2021), sang menteri memang dikenal sangat menyukai durian. Kabar kehadiran buah itu pun disambut baik oleh sebagian warganet, terlebih bagi orang Malaysia yang sedang tinggal di Negeri Sakura.
Advertisement
Baca Juga
"Terima kasih telah memilih Durian Malaysia, Kono-san!" tulis seorang pengguna Twitter. "Desain paket durian ini keren! Pasti wanginya juga enak," sambung yang lain. Ada juga orang Malaysia yang ditinggal di Jepang mengaku justru mengonsumsi durian dari toko Vietnam. "Terima kasih untuk ini," ujarnya.
Namun, karena Kono juga merupakan menteri yang bertanggung jawab atas distribusi vaksin Jepang, yang mana prosesnya dilaporkan lambat, kicauan itu menuai banyak tanggapan sarkastik dan tidak puas. "Beri kami vaksinasi dan Anda dapat memakan durian sebanyak yang Anda inginkan, Taro-chan," kata seorang pengguna.
"Jadi, durian itu mengandung vaksin?" jawab yang lain dengan sinis. Ada juga yang menuliskan, "Saya mungkin memilih durian matang daripada vaksin. Bagus sekali ... Tunggu, Anda tidak akan mengalihkan saya, Taro Kono! Selamat mencoba."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Catatan Vaksinasi COVID-19 di Jepang
Ada juga pengguna media sosial yang mengaku tidak akan teperdaya pada "pengalihan isu" durian Kono, kendati ia menyukai durian Malaysia. "Musang King memang nikmat, tapi kami sedang fokus pada vaksinasi," katanya.
Sebuah survei oleh konsultan global Kekst CNC menemukan bahwa 75 persen orang Jepang tidak puas dengan peluncuran vaksin di negara mereka. Menurut Japan Times, pemerintah berencana menyuntik sebagian besar dari 36 juta penduduknya yang berusia di atas 65 tahun pada akhir Juli, dalam waktu Olimpiade Tokyo akan dimulai pada 23 Juli 2021.
Demi mencapai target vaksinasi itu, pemerintah berharap bisa mengirimkan sekitar 1 juta suntikan per hari. Namun, kecepatan saat ini malah tiga kali lebih lambat. Jepang hanya memvaksin 2,9 persen populasinya pada Mei, terendah di antara negara-negara kaya.
Advertisement