Liputan6.com, Jakarta - Influencer Turki bernama Merve Taskin tengah jadi sorotan publik. Perempuan berusia 23 tahun tersebut dituntut di negaranya karena mengunggah potret "lelucon" di dalam Museum Seks di Amsterdam, Belanda.
Dilansir dari BBC, Sabtu, 7 Agustus 2021, influencer ini mengunggah potret sex toys atau mainan seks yang dibelinya di museum tersebut. Kala itu, ia tengah jalan-jalan dalam rangka merayakan ulang tahun di Belanda pada Januari 2020 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa bulan kemudian, ia menyebut bahwa dirinya ditangkap di Turki. Di negara tersebut, membagikan konten cabul dianggap sebagai kejahatan. Kini, ia menyampaikan telah dipanggil ke pengadilan untuk menghadapi tuduhan cabul.
Di bawah naungan hukum Turki, siapa pun yang menerbitkan materi cabul dapat didenda atau dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun. "Tujuan saya adalah untuk membuat lelucon," kata Taskin kepada BBC.
Taskin menyebut ia mengunjungi Amsterdam bersama dua temannya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-22. Salah satu tempat yang ada dalam daftar perjalanan mereka adalah Museum Seks.
Saat berkunjung ke museum tersebut, influencer yang tinggal di Istanbul ini membagikan potret barang dagangan yang dijual, tremasuk pasta berbentuk alat kelamin pria dan "pembuka botol seksi".
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sempat Ditangkap
Taskin menyebut dirinya ditangkap dua kali dalam beberapa bulan setelah ia kembali dan sekali selama liburan musim panas. Pada kesempatan kedua, ia memberikan pernyataan pada jaksa.
Ia percaya bahwa itu akan menjadi akhir dari masalah ini. Namun awal tahun ini, ia terkejut menerima pesan teks yang memanggilnya ke pengadilan di Istanbul.
Taskin diperkirakan akan hadir di pengadilan pada 26 Oktober mendatang karena melanggar Pasal 226 KUHP Turki. Pasal 226 mengacu pada serangkaian kejahatan yang berkaitan dengan materi tak senonoh yang dianggap ofensif.
Advertisement
Kata Perwakilan Museum Seks
Sejak menerima panggilan pengadilan, Taskin mengatakan dia telah menghapus banyak tweet. Ia mengungkapkan bahwa dirinya takut untuk bersaksi di pengadilan, tetapi akan melakukannya dengan sukarela.
Dia membagikan cuitan tentang panggilan pengadilan minggu lalu. Direktur Museum Seks, Monique van Marle, menyebut kepada BBC bahwa ia menganggap situasi ini "benar-benar konyol".
"Museum kami dimaksudkan untuk mendidik orang-orang di seluruh dunia tentang sejarah seks. Kami mengagumi Anda karena mengekspresikan diri dan mengungah gambar seperti itu," tulis pesan itu.
Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19
Advertisement